Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) terus memperkokoh bisnisnya. Salah satu caranya adalah mengakuisisi perusahaan beton pracetak, yakni PT Citra Lautan Teduh. Pada 10 September lalu, WTON resmi membeli 90% saham Citra Lautan senilai US$ 23,5 juta atau Rp 274,95 miliar.
"Kami ingin mengembangan kegiatan usaha, perluasan area pemasaran, dan peningkatan kapasitas produksi di tahun yang akan datang," tulis Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON, dalam keterbukaan informasi. Alasan WTON memilih Citra Lautan karena perusahaan itu sudah memiliki pasar yang bagus, baik di dalam maupun luar negeri. Selama ini, Citra Lautan menyasar pasar Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Di dalam negeri, Citra Lautan menggarap pasar di kawasan Sumatra Utara.
Analis Mandiri Sekuritas Handoko Wijoyo menilai, akuisisi ini berefek positif ke kinerja WTON. Dengan mencaplok Citra Lautan, WTON bisa menambah kapasitas produksi beton. "Apalagi Citra Lautan memiliki lahan pabrik yang cukup besar, yakni mencapai sekitar 20 hektare (ha). Ini mempermudah WTON untuk memproduksi beton, khususnya yang berukuran besar," papar dia.
Analis Danareksa Sekuritas Joko Sogie, dalam risetnya pada 17 Oktober 2014, menyatakan, hingga kini Citra Lautan memiliki tanah seluas 27,5 ha. Meski begitu, Citra Lautan hanya memakai lahan seluas 3 ha untuk berproduksi dengan menghasilkan 10.000 ton per tahun. Melihat lahan yang begitu luas, WTON akan meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 145.000 ton per tahun pada tahun depan.
Tak hanya itu, WTON berencana membuka lini baru untuk memproduksi jenis produk beton baru, yakni produk non-sentrifugal. Alhasil, pada 2018, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini berharap memiliki kapasitas produksi 300.000 ton per tahun. Namun, untuk proyeksi pendapatan di awal akuisisi, Citra Lautan hanya akan berkontribusi 5% terhadap pendapatan WTON.
Memperluas pasar
Analis Buana Capital Dian Octiana memprediksi, WTON terus memperluas bisnisnya, termasuk ke wilayah Batam. "Hal itu lantaran Citra Lautan dapat memfasilitasi WTON untuk masuk ke daerah yang memiliki potensi pasar tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ini mengingat lokasi dan fasilitas Citra Lautan dapat mempermudah hal itu," tulis Dian dalam risetnya pada 22 Oktober 2014.
Handoko melihat, bisnis beton terus berkembang seiring proyek infrastruktur yang masif, tahun depan. Jika WTON ingin menguasai pasar, Dina dan Joko menilai, perseroan ini perlu mengedukasi pasar untuk memakai produk beton pracetak ketimbang beton konvensional. Edukasi terutama untuk wilayah Kepulauan Riau, yang akan menjadi target pasar WTON selanjutnya.
Para analis memproyeksikan bisnis Citra Lautan mulai berpengaruh besar pada kinerja WTON di tahun depan. Joko dan Dian merekomendasikan hold saham WTON, dengan target harga masing-masing Rp 1.250 dan Rp 1.120 per saham. Sedangkan. Handoko merekomendasikan neutral WTON dengan target harga Rp 900 per saham. Harga saham WTON, Rabu (29/10), naik 2,63% menjadi Rp 1.170 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News