kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Besok, rupiah masih punya kans menguat


Kamis, 13 Juli 2017 / 20:06 WIB
Besok, rupiah masih punya kans menguat


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih memiliki ruang untuk lanjut menguat pada perdagangan Jumat (14/7). Hari ini, di pasar spot, kurs rupiah ditutup menguat 0,16% menjadi Rp 13.348 per dollar AS.

Penguatan rupiah terjadi karena didominasi  faktor global. Salah satunya, testimoni Gubernur The Fed Janet Yellen yang bernada dovish. Dalam pidatonya, Yellen menyampaikkan bahwa akan menunda kenaikkan suku bunga hingga inflasi mencapai 2%.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, pelaku pasar masih sangat mengantisipasi timing kenaikkan suku bunga The Fed. Pernyataan Yellen tadi malam itu memang sedikit di bawah ekspetasi pasar, makanya USD justru turun," katanya, Kamis.

Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menambahkan, faktor lain yang memengaruhi laju rupiah adalah harga minyak dan komoditas lain seperti tembaga, nikel, dan gas alam yang juga turut menguat. "Itu juga membantu menguatkan rupiah untuk hari ini dan kemarin," paparnya.

Kendati demikian, Andri dan Josua justru mengatakan sentimen negatif yang berasal dari dalam negeri bisa membuat rupiah tertekan pada pekan depan. Seperti rilis data ekonomi Indonesia yang kurang positif serta cadangan devisa negara yang susut dari US$ 125 miliar menjadi US$ 123 miliar.

Selain itu, menurut Josua, investor juga masih menunggu hasil pembahasan APBN-P 2017 yang diperkirakan akan melebarkan defisit sehingga pemerintah harus menambah penerbitan Surat Utang Negara (SUN).

Prediksi Andri, Jumat (14/7), rupiah akan menguat terbatas di rentang Rp 13.325-Rp 13.380 per dollar AS. Sedang, Josua mengalisa penguatan rupiah masih bergantung pada hasil testimoni Yellen dan data klaim pengangguran AS. Ia meramal rupiah akan bergulir di kisaran Rp 13.300-Rp 13.400 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×