Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak beragam dengan kecenderungan tertekan pada perdagangan awal pekan besok (9/5). Pasalnya, indikator teknikal indeks masih menunjukkan sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas mengatakan, secara teknikal, indikator Stochastic masih bergerak flat dengan momentum RSI yang masih belum memberikan signal reversal pada area dekat jenuh jual.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung mixed tertekan di kisaran 4.788-4.875," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Minggu (8/5).
Pada perdagangan Rabu (4/5), menjelang libur panjang, IHSG berhasil ditutup menguat 10,33 poin atau 0,21% di level 4.822,59 dengan volume cukup tinggi setelah sempat tertekan sejak awal bulan seiring dengan penurunan pertumbuhan PDB yang tidak mencapai ekspektasi di atas 5%.
PDB Indonesia hanya tumbuh 4,92% yoy dari 5,04% diperiode sebelumnya dengan ekspektasi naik 5,07%.
Bursa Saham di Asia bergerak cenderung tertekan seiring harga minyak yang kembali dibawah $ 44 per barrel. Investor masih terlihat khawatir terhadap kesehatan ekonomi global. Sehingga probabilitas kenaikan suku bunga AS untuk bulan depan masih sangat rendah.
Bursa Eropa dibuka kembali terperosok ke area negatif seiring kembali melemahnya harga minyak dunia. Sentimen negatif masih seputar mengenai rilisnya laporan keuangan emiten yang di bawah ekspektasi sehingga memicu aksi jual.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya pada minggu depan yakni data neraca perdagangan dan aktivitas ekspor-impor di China yang akan menjadi salah satu faktor acuan pertumbuhan ekonomi di China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News