kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bersiap Ekspansi ke Hilir Sawit, Triputra Agro (TAPG) akan Bangun Refinery


Rabu, 25 Mei 2022 / 06:10 WIB
Bersiap Ekspansi ke Hilir Sawit, Triputra Agro (TAPG) akan Bangun Refinery


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), perusahaan perkebunan yang bergerak di hulu sawit sudah mengantongi rencana untuk ekspansi ke hilir dengan membangun pabrik penyulingan (refinery). 

Presiden Direktur Triputra Agro Persada, Tjandra Karya Hermanto mengatakan, agenda ekspansi tahun ini selain membangun pabrik kelapa sawit (PKS) dan Bio Gas, TAPG akan mempelajari ekspansi ke bisnis downstream sawit. 

“Ekspansi ke hilir ini masih kami analisa. Untuk masuk ke sana kami akan bangun refinery. Tujuannya agar bisa meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap produk yang dijual. Selain itu, kebun sudah relatif cukup jadi kita memang seharusnya punya refinery,” ujarnya dalam paparan publik, Selasa (24/5). 

Untuk membangun refinery pihaknya sedang mengkaji beberapa alternatif.

Baca Juga: Indonesia Palm Oil Shares, Rupiah Rattled by Export Ban

Pertama, membangun pabrik sendiri. Tjandra memberikan gambaran, jika refinery ini dibangun sendiri semisal di tahun depan, dibutuhkan waktu 1 tahun hingga 1,5 tahun hingga pabriknya jadi. Jika menggunakan skenario ini, maka pabrik refinery TAPG baru akan rampung di 2023. 

Adapun alternatif kedua adalah dengan menjalin kerja sama dengan partner. Tjandra mengatakan, jika membangun refinery dengan partner akan lebih cepat dibandingkan bangun sendiri.

“Nah, alternatif satu dan dua lagi kami analisa mana yang akan dijalankan. Tapi dalam dua hingga tiga tahun mendatang kami berharap sudah punya (pabrik) untuk downstream ini,” ujarnya. 

Lewat ekspansi ke downstream ini, manajemen TAPG tidak menutup kemungkinan untuk  terus meningkatkan nilai tambah produknya dengan memproduksi biodiesel. 

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Saham dari Samuel Sekuritas untuk Perdagangan Selasa (5/4)

Di tahun ini, TAPG membangun satu unit pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur dengan kapasitas 30 ton per jam. Pabrik yang menelan investasi sebesar Rp 120 miliar ini ditargetkan rampung pada kuartal II 2022. Jika sudah resmi beroperasi, di tahun ini TAPG mengoperasikan 18 unit pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 890 ton per jam. 

Selain itu, TAPG juga sedang dalam proses pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dengan bio gas di Kalimantan Tengah dengan kapasitas 300 ton per hari. Pabrik ini ditargetkan rampung pada semester II 2022 mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×