kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

Bersama dengan saham, mata uang Asia membaik


Rabu, 19 Juli 2017 / 19:47 WIB
Bersama dengan saham, mata uang Asia membaik


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Performa indeks saham negara-negara Asia yang kian membaik menjadi salah satu faktor pendorong penguatan mata uang kawasan regional.

Sebagai gambaran, secara year to date, mayoritas performa indeks saham negara-negara Asia berada di zona hijau. Indeks Hang Seng, Hong Kong, misalnya mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 21,23%. Baru kemudian diikuti oleh S&P Sensex sebesar 19,95% dan indeks Kospi Korea Selatan di 19,91%. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi keempat dengan pertumbuhan 9,63%.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, pada periode yang sama, mata uang Asia terlihat menguat. Rupiah Indonesia menguat 0,40%, won Korea melambung 2,29%, baht Thailand menguat 1,08%, dan dollar Singapura menguat 0,99%.

Sekadar informasi, mata uang dari emerging market Asia lain yang juga menikmati pertumbuhan positif antara lain rupe India naik 0,84%, yen China naik 0,62%, ringgit Malaysia naik 0,32%, dollar Taiwan naik 0,11%, dan dollar Hongkong naik tipis 0,04%.

Analis SoeGee Futures Nizar Hilmi mengatakan, mata uang Asia memang dalam posisi terbaik saat ini. Salah satunya disebabkan oleh aliran dana yang masuk ke Asia cukup besar mencapai 80% dari total aliran dana yang masuk ke emerging market senilai US$ 17,8 miliar. "Nilai investasi emerging market Asia sangat besar, itu juga termasuk di Indonesia," kata Nizar saat dihubungi KONTAN, Rabu (19/7).

Nizar melanjutkan, mengutip laporan Institute for International Finance, nilai investasi untuk EM Asia sendiri mencapai US$ 15,8 miliar.

Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan Reuters, Asia dinyatakan dapat mempertahankan penguatan mata uangnya hingga 12 bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×