Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) berhasil meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga periode kuartal III-2022. Harga saham ADCP pun bergerak menguat pada perdagangan Senin (24/10) ini.
Saham ADCP sempat meningkat ke level Rp 76, sebelum akhirnya menutup perdagangan dengan penguatan 1,37% ke posisi harga Rp 74 per saham. Meski hanya menguat terbatas, analis menilai saham ADCP masih layak dilirik.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei melihat kinerja bisnis anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) ini masih prospektif. Proyeksi itu sejalan dengan semakin meningkatkan kebutuhan hunian yang terintegrasi dengan transportasi umum.
Seperti diketahui, ADCP mengusung bisnis pengembangan properti yang terintegrasi dengan simpul transportasi massal alias Transit Oriented Development (TOD).
Baca Juga: Kinerja Emiten Konstruksi Diprediksi Positif, Saham-saham Ini Layak Dikoleksi
"Tentu ini akan menjadi peluang bagi ADCP dalam mengembangkan propertinya," kata Jono kepada Kontan.co.id, Senin (24/10).
Rekomendasi Jono, pelaku pasar bisa mempertimbangkan buy saham ADCP untuk trading jangka pendek, pada area Rp 73 - Rp 74. Jono menyarankan stoploss jika harga ditutup di bawah posisi Rp 71. Sedangkan target harganya berada di posisi Rp 79.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat saham ADCP masih menarik untuk spekulasi buy. Pelaku pasar bisa mencermati area support di posisi Rp 71.
"Apabila tidak terkoreksi ke bawah area tersebut, maka ADCP diperkirakan berpeluang menguat uji Rp 77 - Rp 79 terlebih dulu," kata Herditya.
Sebagai informasi, Adhi Commuter Properti mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 421,52 miliar hingga kuartal III-2022. Realisasi tersebut naik 44,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 292,46 miliar.
Pendapatan usaha ADCP ditopang oleh segmen penjualan properti. Hingga periode September 2022, ADCP mengantongi pendapatan dari segmen properti sebesar Rp 308,78 miliar, melesat 55,17% secara tahunan (year on year/YoY). Segmen properti berkontribusi 73,25% dari pendapatan usaha ADCP.
Jika dirinci, pendapatan ADCP dari segmen properti berasal dari empat proyek. Meliputi Cisauk Point sebesar Rp 134,17 miliar, Adhi City Sentul senilai Rp 124,92 miliar, Royal Sentul Park dengan nilai Rp 35,77 miliar, dan Eastern Green sebesar Rp 13,91 miliar.
Pendapatan usaha ADCP selanjutnya disumbangkan oleh segmen perhotelan sebesar Rp 69,34 miliar, meningkat 66,76% secara YoY. Segmen ini menyumbang 16,44% terhadap total pendapatan usaha ADCP.
Baca Juga: Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Bukukan Kerugian, Cermati Rekomendasi Analis
Adapun, ADCP mengoperasikan Hotel GrandDhika di Jakarta, Medan, dan Semarang. Selain segmen properti dan hotel, pendapatan usaha ADCP hingga kuartal III-2022 juga dikontribusikan dari operasi bersama JO ACP - UJP di Gateway Park senilai Rp 43,39 miliar.
Dari sisi bottom line, ADCP meraih laba bersih Rp 51,82 miliar. Meningkat 10,70% dibandingkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 46,81 miliar per kuartal III-2021.
Sebagai informasi, pengembangan properti ADCP saat ini terutama menyasar hunian berkonsep TOD di area jalur Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang digarap oleh ADHI. Setidaknya ada 12 proyek yang menjadi portofolio pengembangan properti ADCP.
Meliputi LRT City Bekasi - Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Sentul, LRT City Jatibening, LRT City Ciracas, LRT City MTH Office, LRT City Tebet, LRT City Cibubur, Cisauk Point- Member of LRT City, Oase Park – Member of LRT City, Grand Central Bogor – Member of LRT City, serta Adhi City Sentul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
