Reporter: Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terbilang perkasa sepanjang pekan ini. Jumat (24/1), IHSG berada di level 4.437,343 atau melemah 1,31% dibanding hari sebelumnya. Tapi selama sepekan, IHSG menguat 0,56%. Penguatan IHSG tak sejalan indeks MSCI Asia Pacific yang justru turun 1,7% ke 137,11 dalam sepekan.
Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia mengatakan, sepakan ini, IHSG memang mendapatkan katalis yang cukup besar dari optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi di dalam negeri yang semakin membaik. Selain itu, IHSG juga mendapatkan tenaga dari aliran hot money.
Dari sisi global, Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan, penguatan IHSG juga didukung oleh reaksi positif pasar terhadap revisi positif pertumbuhan ekonomi dunia yang dilakukan oleh IMF dan Bank Dunia.
Lanjar memperkirakan, sepekan ke depan, IHSG akan melemah. Kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi China pasca rilis data manufaktur yang mengecewakan akan membuat perbaikan ekonomi China terhambat.
Sementara itu, Alwy memperkirakan, sepekan ke depan IHSG masih akan menguat. Dia memperkirakan, sepekan ke depan, IHSG akan menguat di kisaran 4.391-4.510. Sementara itu, Lanjar menduga, IHSG akan melemah di area 4.393-4.496, pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News