Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jarang terlihat, tapi sepertinya fundamental PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) cukup menarik. Banyak sentimen positif yang bisa mendorong peforma produsen besi kustom dengan merek dagang Spindo ini.
Kiswoyo Adi Joe, analis Investa Saran Mandiri menjelaskan kepada KONTAN, ada tiga segmen utama yang menjadi sasaran pemasaran ISSP. Mulai dari yang terbesar adalah sektor konstruksi. Sebesar 60% dari produk ISSP masuk ke sektor ini. Selebihnya banyak dijual untuk berbagai sektor industri seperti otomotif.
"Jadi, dengan percepatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah juga akan meningkatkan penjualan ISSP untuk beberapa jangka waktu kedepan," ujar Kiswoyo, (4/2).
Bukan hanya top line, sisi bottom line ISSP juga punya prospek yang menarik. Sebab, harga bijih besi untuk bahan baku produk ISSP masih berada dalam tren rendah. Sehingga, ini akan membuat margin perseroan makin menebal.
Kiswoyo juga menggarisbawahi, proyeksi earning per share (EPS) growth ISSP sebesar 0%. Pertumbuhan rata rata EPS selama tiga tahun terakhir sebesar 0%.
Diprediksi, PE tertinggi ISSP tahun ini ada di level 11. Dengan harga wajar saham ISSP sebesar Rp 266 dan harga saat ini adalah Rp 167, maka terdapat selisih keuntungan sebesar 37,32%.
"Oleh karena itu, kami merekomendasikan beli untuk saham ISSP karena masih besarnya peluang pertumbuhan dari perusahaan ISSP sejalan dengan makin banyaknya proyek infrastruktur pemerintah," tutur Kiswoyo.
Dia menetapkan target harga Rp 266 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News