Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Industri otomotif nasional cukup diuntungkan sepanjang tahun 2012. Berdasarkan Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional mencapai satu juta unit. Angka ini merupakan hasil penjualan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif.
Namun, penjualan kendaraan roda dua merosot 15% menjadi 6,5 juta unit year-on-year (yoy). Meski demikian, para analis melihat, bisnis otomotif masih menguntungkan. Sebab, banyak sentimen positif yang mampu meningkatkan volume penjualan.
Salah satunya adalah aturan mobil murah ramah lingkungan yang membebaskan pajak barang mewah. Insentif tersebut dinilai akan menguntungkan perusahaan yang menjual mobil jenis ini.
Produsen otomotif yang paling siap menjual mobil low cost green car (LCGC) adalah PT Astra Internasional Indonesia Tbk (ASII). Emiten otomotif yang merupakan agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota ini bakal meluncurkan Toyota Agya.
Analis Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer memperkirakan ASII akan mampu menjual paling tidak 60.000 unit mobil LCGC pada 2013. Penjualan tersebut juga tidak akan memberi dampak signifikan terhadap total pendapatan ASII. Perhitungan Adrian, LCGC baru akan menyumbang 2% dari pendapatan ASII
Analis Ciptadana Securities, Mitchel Jauwanto, sependapat, kebijakan mobil murah tersebut akan menguntungkan produsen otomotif. Tidak cuma Toyota, sejumlah pabrikan seperti Daihatsu, Honda, Suzuki dan Nissan juga menyatakan ketertarikan mengembangkan proyek LCGC. "Tapi harus dilihat dulu sejauh mana implementasinya. Saya belum memasukkan dalam perhitungan karena belum jelas," tutur dia
Tak heran, bila Gaikindo pun yakin penjualan mobil akan naik 10% di tahun depan. Analis Valbury Asia Securities, Budi Rustanto bilang, proyeksi itu didukung membaiknya daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kehadiran produk mobil murah juga akan mendorong pertumbuhan pasar otomotif di 2013.
Namun, masih banyak kendala yang mengganjal industri otomotif. Seperti, kenaikan uang muka minimum kredit pemilikan kendaraan syariah. Analis Valbury Asia Securities, Budi Rustanto, mengatakan, kenaikan uang muka pada kredit syariah akan berdampak besar pada penjualan sepeda motor. Sebab, kredit syariah mencapai 75% total kredit sepeda motor.
Tak hanya masalah itu, analis Bahana Securities, Stifanus Sulityo memandang, rencana pemberlakukan pembatasan mobil di Jakarta juga berpotensi menurunkan pembelian kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News