kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berisiko Rendah, Emas Masih Bisa Jadi Pilihan di Tengah Ketidakpastian


Kamis, 08 Juni 2023 / 19:11 WIB
Berisiko Rendah, Emas Masih Bisa Jadi Pilihan di Tengah Ketidakpastian
ILUSTRASI. Petugas memperlihatkan emas batangan pecahan 10 gram di Galeri 24 Pegadaian Jakarta, Rabu (7/6/2023). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/06/2023.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi masih dipenuhi ketidakpastian meski persoalan pagu utang atau debt ceiling Amerika Serikat (AS) sudah berakhir. Instrumen investasi berisiko rendah (low risk) semestinya menjadi pilihan saat ini.

Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menyarankan investor berinvestasi pada produk low risk karena kondisi global masih belum pasti. Berinvestasi di instrumen berisiko rendah berguna untuk menjaga kepastian dan memperkuat arus kas (cash flow).

Dalam sebulan terakhir, investor memang terpantau kembali ke instrumen berisiko rendah seperti mata uang yang memiliki lindung nilai (safe haven). Dolar AS (USD) hingga Dolar Kanada (CAD) diburu sebagai salah satu portofolio investasi berisiko rendah.

Berinvestasi valuta asing USD/IDR pada bulan Mei 2023 berhasil dapatkan return sebesar 2,18% month on month (MoM). Lebih untung lagi, berinvestasi CAD/IDR di bulan Mei 2023 hasilkan return 2.32% MoM.

Baca Juga: Genjot Bisnis Digital, Hartadinata Abadi (HRTA) Luncurkan Aplikasi EmasKITA

Instrumen mata uang menguat di saat pasar saham Indonesia terkoreksi dalam. Emas juga mengalami koreksi harga bersama aset digital kripto yang anjlok. Sementara, obligasi menawarkan tingkat pengembalian tidak begitu tinggi dalam sebulan terakhir.

Hanya saja, Eko menyarankan untuk tidak menggenggam valas saat ini kecuali memiliki tujuan dalam jangka pendek. Portofolio sebaiknya difokuskan terhadap pengurangan risiko dan keamanan cash flow.

“Karena itu, emas masih cukup bisa diandalkan khususnya sebagai alternatif selain uang tunai (cash),” ujar Eko kepada Kontan.co.id, Kamis (8/6).

Menurut Eko, penurunan harga emas tidak begitu masalah karena sebenarnya sudah naik cukup tinggi. Jadi sebenarnya harga logam mulia bukanlah turun melainkan kembali menuju harga wajar.

Sebagai gambaran emas spot harganya turun 1.37% ke level US$ 1.962 per ons troi di bulan Mei 2023, namun harganya naik signifikan 7.60% YtD atau sejak awal tahun. Sedangkan, investor emas Antam masih merugi karena harga anjlok 11.58% MoM dan terkoreksi 8.48% YtD ke level Rp 939.000 per gram.

Baca Juga: Harga Turun Lagi, Simak Daftar Lengkap Harga Emas Antam di Tengah Hari Ini (8/6))

“Tentunya, emas bukan investasi yang cocok untuk jangka menengah,” tambah Eko.

Eko menyarankan saat ini untuk menguatkan pada uang tunai dan memaksimalkan investasi pada instrumen emas ataupun obligasi. Terutama obligasi pemerintah bisa diandalkan karena menjelang tahun politik. Biasanya,inflasi akan tinggi dan pertumbuhan perusahaan agak turun yang tidak cukup baik jika mengoleksi obligasi korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×