Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,11% ke level 6.601,93 pada perdagangan Jumat (17/12). Hanya saja, dalam sepekan IHSG terkoreksi 0,77%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG dalam sepekan ini diwarnai berbagai sentimen. Salah satunya, munculnya kasus positif omicron di Indonesia.
“Hal ini ditambah dengan percepatan tapering dan rencana kenaikan suku bunga The Fed di kuartal III-2022, meskipun hal ini juga sesuai dengan ekspektasi pasar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/12).
Meski demikian, ia melihat, koreksi IHSG 0,7% dalam seminggu terakhir ini dari sisi teknikal masih relatif inline.
Baca Juga: IHSG Turun 0,77% Selama Sepekan, Asing Lego BBRI, BMRI dan ASII Pada Jumat (17/12)
Untuk perdagangan Senin (20/12), Herditya memperkirakan IHSG berpeluang bergerak menguat dengan support 6.559 dan resistance 6.630. Pelaku pasar dapat melakukan buy on weakness dengan tetap mencermati sentimen akan perkembangan omicron.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, pada perdagangan Kamis (16/12), IHSG sempat tertekan aksi jual atau panic selling pasca konfirmasi kasus omicron pertama di Indonesia.
Selain itu, pergerakan IHSG pada pekan ini dipengaruhi berlanjutnya kenaikan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun mendekati level 6,5% pada Kamis sore (16/12). Serta, berlanjutnya net sell investor asing di pasar modal Indonesia pasca pengumuman timeline pengurangan pembelian obligasi dan rencana kenaikan sukubunga oleh the Fed.
Jika melihat data RTI, investor asing mencatatkan jual bersih sebanyak Rp 2,13 triliun dalam sepekan. Menurut Valdy, hal tersebut mengindikasikan penurunan risk appetite pelaku pasar untuk saat ini.
Meski demikian, keputusan BI untuk kembali mempertahankan 7-day reverse repo rate di 3.5% meredam sentimen-sentimen negatif tersebut.
Baca Juga: Saham-Saham yang Banyak Diobral Asing pada Perdagangan Akhir Pekan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News