kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Berikut rekomendasi Binaartha Sekuritas dan Deutsche Bank Research untuk saham BJBR


Selasa, 21 Mei 2019 / 06:45 WIB
Berikut rekomendasi Binaartha Sekuritas dan Deutsche Bank Research untuk saham BJBR


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR, anggota indeks Kompas100 ini) sepanjang 2019 diprediksi masih dihadapkan pada beberapa tantangan, termasuk upaya emiten tersebut dalam mendorong pertumbuhan kredit 2019.

Mengingat, dalam tiga bulan pertama 2019 bank daerah tersebut bukukan penurunan laba bersih 8,5% menjadi Rp 459,9 miliar

Analis Binaartha Sekuritas Mohammad Nafan Aji mengaku, target harganya saat ini untuk saham BJBR sudah tembus yakni Rp 1.520 per saham. Untuk itu, dia cenderung merekomendasikan investor saat ini untuk hold saham BJBR.

Meskipun begitu, Nafan menilai penurunan kinerja laba bersih BJBR di kuartal I-2019 cenderung dikarenakan penurunan net interest income. Hal itu lantaran, adanya beban bunga yang lebih tinggi yakni dibandingkan pendapatan bunga,

"Saat ini BJBR mencatatkan NPL bruto sebesar 1,72% dan neto 0,97%. Berarti, ke depannya musti meningkatkan kinerja pertumbuhan kredit," ungkap Nafan kepada Kontan, Senin (20/5).

Ke depannya, Nafan mengungkapkan bahwa BJBR ditargetkan untuk menjadi bank BUKU IV. Maka dari itu, BJBR tengah ditantang untuk memiliki modal inti sebesar Rp 30 triliun.

Selain itu, BJBR juga dirasa perlu untuk meningkatkan fund raising di pasar modal. Di sisi, lain emiten BPR itu juga bisa mencari berbagai pinjaman.

Analis Deutsche Bank Research Raymond Kosasih dalam risetnya 2 April memprediksi bahwa perusahaan tersebut masih akan dihadapkan pada risiko kredit yang lebih besar. Meskipun begitu, harapannya di 2019 dan 2020 target harga saham masih bisa tumbuh 13%.

"Hal tersebut dengan memperhitungkan asumsi pertumbuhan pinjaman yang lebih rendah dan provisi yang lebih tinggi," kata Raymond.

Untuk itu, per April 2019 Raymond merekomendasikan untuk sell saham BJBR, dengan target harga Rp 1.650 per saham. Sebagai informasi, pada perdagangan Senin (20/5) saham BJBR sukses ditutup menguat sebanyak 2,94% di level Rp 1.575 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×