Reporter: Muhammad Nauval | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah diprediksi masih kembali melemah, Jumat (3/7). Di pasar spot pada Kamis (2/7), kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah 0,09% ke Rp 13,337.
Research and analyst Bank Central Asia David Sumual mengatakan bahwa mata uang negara Asia tenggara juga merasakan hal serupa.
“Hal tersebut juga masih terkait isu Yunani dan data Non-Farm Employment Change yang nilai nyatanya lebih tinggi di 237,000 ketimbang angka expectation di angka 219,000,” katanya.
Angka itu cukup besar dan berpengaruh kepada mata uang regional di mana emerging market melemah, karena expectation lebih tinggi.
Penguatan terhadap dollar AS tidak hanya dialami oleh rupiah, namun juga oleh beberapa mata uang di Asia lain, terutama pada Ringgit Malaysia.
Research and analyst PT Monex Investindo Futures Albertus Christian menilai, dari laporan aktifitas manufaktur melampaui estimasi di level 53,5%. Kinerja yang sulit bisa memberikan luang bagi pejabat federal reserved untuk memiliki bunga dari level 0,6%.
“Otomatis hal tersebut berpengaruh khususnya terhadap mata uang negara-negara berkembang” tambahnya.
Albertus memprediksikan rupiah akan berada di kisaran Rp 13,415 sampai Rp 13.300 per dollar AS. David menduga rupiah akan berada di rentang Rp 13,300-Rp 13,370.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News