kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Berikut prediksi nasib rupiah sepekan ke depan


Minggu, 05 Oktober 2014 / 17:10 WIB
Berikut prediksi nasib rupiah sepekan ke depan
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta. Bank Indonesia (BI) optimistis inflasi tahun ini dapat terkendali.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serikat (USD) masih melemah. Pergerakan rupiah akan fokus menunggu agenda politik dalam negeri.
 
Mengutif data Bloomberg, Jumat (3/10) pasangan USD/IDR naik 0,23% dari hari sebelumnya menjadi 12.178, Adapun di kurs Tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,65% dari hari sebelumnya menjadi 12.144.
 
Reny Eka Putri, Analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan pelemahan Rupiah dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Dari domestic, neraca perdagangan Indonesia kuartal ke-3 masih defisit memberi tekanan terhadap rupiah, sedangkan dari sisi eksternal data ekonomi AS tercatat cukup positif sehingga dollar terus menguat.
 
Reny melihat rupiah masih dibayangi pelemahan karena pasar fokus pada agenda pelantikan Jokowi- Jusuf Kalla. Ia bilang, pasar masih menerka-nerka bagaimana sistem pelantikan pemerintah baru nantinya dan apa yang akan terjadi seusai pelantikan.
 
Menurut Reny, investor tidak hanya mengharapkan ekonomi Indonesia yang baik tapi juga pemerintahan yang berjalan dengan aman. “Ini akan mempengaruhi rupiah. Sebab uu pilkada dan pemilihan ketua parlemen lalu ricuh jadi sentimen negative bagi investor,’ terangnya.
 
Sementara Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures melihat rupiah justru berpotensi menguat. Pasalnya, presiden SBY sedang mengeluarkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perpu) untuk membatalkan UU Pilkada yang telah disahkan parlemen. “ Ini sedikit bisa menurunkan pelemahan rupiah,” ujarnya.
 
Sementara dari sisi eksternal, kata Christian, terjadi  koreksi di bursa saham asia  setelah merespon penurunan data manufaktur AS dan kejatuhan obligasi tenor 10 tahun ke bawah 2,50%. Kedua Indikator in mencerminkan The Fed masih akan mempertahankan suku bunga rendahnya lebih lama. “Ini bisa membuat dollar koreksi karena pasar akan melakukan aksi propit taking,” jelasnya.
  
Chistian memperkirakan rupiah akan bergulir di rentang Rp 12.000- Rp 12.175. Dan Reny menduga akan bergerak di level Rp 12.000 – Rp12.185.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×