kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Berharap hasil ekspansi CFC semakin gurih


Sabtu, 01 September 2012 / 09:39 WIB
Berharap hasil ekspansi CFC semakin gurih
ILUSTRASI. Manfaat charcoal bagi kesehatan kulit


Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Saat masyarakat Indonesia mudik lebaran, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk sibuk menggali rezeki dari momentum perayaan Idul Fitri itu. Pengelola restoran cepat saji yang mengusung merek dagang California Fried Chicken (CFC) ini mendirikan gerai sementara di sepanjang jalur pantai utara atau pantura.

Corporate Services Director Pioneerindo, Susanna Kusnowo, menerangkan, ide pembukaan gerai sementara ini lantaran melihat jumlah pemudik yang melewati jalur pantura saban tahun meningkat. “Selama ini biasanya pemudik susah mendapat makanan yang baik,” tutur dia.

Selama 10 Agustus hingga 10 September 2012, emiten berkode saham PTSP itu, membuka tujuh gerai CFC di tujuh titik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sepanjang jalur pantura, mulai dari Cikampek hingga kawasan Pejagan Jawa Barat. Ketujuh gerai itu disulap menyerupai gerai-gerai CFC yang selama ini ada di foodcourt pusat perbelanjaan.

CFC tidak perlu mendirikan fisik bangunan, karena bekerja sama dengan pengelola SPBU setempat dengan sistem sewa. PTSP menggelontorkan dana senilai Rp 1,4 miliar untuk membuka tujuh gerai sementara ini. CFC khusus itu antara lain berlokasi di SPBU Darusalam 3 dan 4, SPBU Ciasem, SPBU Kasandra, SPBU Mundusari dan SPBU Pejagan. Pasar utamanya adalah para pemudik dengan kendaraan roda dua yang setiap tahun meningkat.

Langkah strategis ini untuk menggenjot penjualan di bulan puasa. Keberadaan gerai dadakan ini juga dimanfaatkan untuk mengerek brand awareness CFC. Selama sebulan dibuka, Pioneerindo memproyeksikan pendapatan senilai Rp 1,9 miliar. Hasilnya sejauh ini dinilai cukup bagus. Perseroan akan terus menerapkan strategi ini setiap tahun. Tapi Susanna belum bisa membeberkan jalur mana yang akan dijajaki. “Untuk target berikutnya, kami masih akan melakukan survei di jalur lainnya pada tahun depan,” ungkap dia.

Penjualan di kuartal III-2012 adalah puncak dari kinerja CFC atau peak season. Penjualan di kuartal ini diprediksi berkontribusi lebih dari 30% total pendapatan 2012. Momentum liburan sekolah dan lebaran menjadi katalis utama di kuartal III ini.

Di luar gerai dadakan, Pioneerindo berniat membuka 25 gerai baru tahun ini. Perseroan mengalokasikan belanja modal 2012 sekitar Rp 20 miliar. Sumber pendanaan berasal dari hasil usaha dan juga pinjaman dari bank.

Penyerapan belanja modal CFC sejauh ini sudah mencapai 80%. Sebagian besar belanja modal untuk membangun gerai baru. Hal ini terus dilakukan demi meningkatkan brand awareness CFC. Hingga semester I-2012, PTSP telah membuka 16 gerai CFC.

Dalam waktu dekat, CFC akan menambah lima gerai baru. Perinciannya, satu di Sumatra Utara, satu di Sumatra Selatan, satu di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Surabaya. Perseroan menargetkan sisa sembilan gerai baru, termasuk lima gerai dalam waktu dekat, akan dibuka sebelum tutup tahun ini. Hingga kini, PTSP memiliki CFC sebanyak 221 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain CFC, PTSP memiliki produk makanan ringan bermerek Cal Donut. Pioneerindo pun membuka restoran keluarga bernama Sapo Oriental dengan pangsa pasar kelas menengah dan kelas menengah bawah. PTSP telah membuka 25 gerai Cal Donut di wilayah Jakarta dan tujuh restoran Sapo Oriental di Jakarta, Bogor dan Bandung.

CFC masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan PTSP, yakni 91% total pendapatan. Adapun Sapo Oriental menyumbang 7% dan Cal Donut 2% pendapatan.

Menghadapi persaingan di industri makanan cepat saji, ekspansi gerai saja tidak cukup. Pangsa pasar harus diikat dengan inovasi menu. “Strateginya menciptakan menu yang lebih unik dengan rasa lebih Indonesia,” tutur Susanna.

Dengan sejumlah ekspansi tersebut, Pioneerindo optimistis kinerja keuangan di sepanjang tahun ini bakal tumbuh. Perseroan memproyeksikan penjualan 2012 mencapai Rp 362 miliar, atau meningkat 24% dari penjualan tahun lalu senilai Rp 292 miliar. Adapun laba bersihnya diharapkan mencapai Rp 35 miliar, atau tumbuh 30% dari laba bersih tahun lalu yang senilai Rp 27 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×