Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) semakin mematangkan niatnya masuk ke bisnis sagu. Setelah menguasai 91,85% saham di PT National Sago Prima (NSP) yang memiliki lahan sagu di Pulau Tebingtinggi Provinsi Riau ini, SGRO siap mengelontorkan dana hingga US$ 7 juta - US$ 8 juta untuk pembangunan pabrik pengolahan sagu.
Manurut Direktur SGRO Hadi Fauzan, pembangunan pabrik tersebut akan dimulai September 2010 ini. "Lahannya sudah ada, dan direncanakan akan selesai di 2011 nanti," katanya di Jakarta, Rabu (9/6). Kapasitas pabrik sagu yang akan dibangun SGRO ini sebesar 100 ton per harinya.
Selain untuk pembangunan pabrik, SGRO akan membutuhkan dana guna melakukan penanaman kembali di lahan sagu miliknya yang dianggarkan mencapai US$ 5 juta. Pendanaan untuk pembangunan pabrik dan replanting ini akan menggunakan dana pinjaman bank. "Saat ini kami sedang dalam proses evaluasi peminjaman untuk bisnis sago dengan dua bank swasta asing," jelas Hadi.
Sementara untuk proses akuisisi NSP yang rencananya akan diselesaikan bulan ini dengan menguasai 95% saham NSP melalui PT Sampoerna Bio Fuel (SBF), SGRO menggeluarkan dana hingga US$ 12 juta. "Kalau untuk akuisisi ini, kita mendanainya dari kas internal. Dan sekarang sedang proses untuk menuju ke 95% karena sekarang masih 91,85% itu karena masalah perijinan di kementerian," pungkas Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News