Reporter: Harris Hadinata | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji pembentukan bursa efek syariah. BEI menilai potensi pasar modal syariah di Indonesia masih sangat besar.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut salah satu keunggulan Indonesia adalah penduduknya mayoritas muslim. Sekitar 87% penduduk Indonesia beragama Islam. Apalagi, Indonesia sudah tidak asing dengan produk pasar modal syariah.
Contohnya, Indonesia termasuk getol menerbitkan sukuk. Indonesia merupakan negara penerbit sukuk terbesar kedua di dunia, setelah Malaysia.
Irwan Abdalloh, Assistant Vice President Sharia Capital Market Development BEI mengatakan, tren pangsa pasar sukuk Indonesia bahkan terus naik. Di 2013 pangsa pasar sukuk Indonesia baru 5,3%.
Pangsa pasar tersebut meningkat di 2016 menjadi 12,1%. Bahkan di 2015 pangsa pasar sukuk Indonesia sempat mencapai 13,2%.
Sementara pangsa pasar sukuk Malaysia terus turun. Di 2013 silam, pangsa pasar sukuk Malaysia masih 68,3%. Tapi tahun lalu, pangsa pasarnya susut menjadi 50,6%.
Per September lalu, jumlah sukuk negara yang beredar mencapai Rp 310,38 triliun. Sementara sukuk korporasi mencapai Rp 14,26 triliun.
Pasar saham syariah juga menunjukkan peningkatan. Investor syariah di bursa, yakni investor yang membuka rekening efek syariah, terus bertambah.
Di 2014, jumlah investor baru 2.705 orang. Sementara per September tahun ini, jumlahnya sudah mncapai 19.265 orang, naik 57% dibanding thun sebelumnya. Jumlah tersebut setara 3,2% dari total investor di Indonesiam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News