kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Belanja modal Superkrane Mitra Utama (SKRN) bisa naik dua kali lipat tahun ini


Rabu, 07 April 2021 / 07:30 WIB
Belanja modal Superkrane Mitra Utama (SKRN) bisa naik dua kali lipat tahun ini


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyewa alat berat crane, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) membuka peluang untuk menaikkan nilai capital expenditure (capex) atau belanja modal dua kali lipat menjadi Rp 100 miliar di tahun 2021.

Dalam berita sebelumnya, SKRN berencana mengucurkan capex senilai Rp 50 miliar di tahun ini untuk memenuhi kebutuhan pembelian crane.

Corporate Secretary Superkrane Mitra Utama Eddy Gunawin mengatakan, potensi peningkatan capex dipertimbangkan mengingat saat ini ada dua crane besar milik SKRN yang sudah dikirim ke Vietnam. Penyewaan crane ke Vietnam merupakan bagian dari perluasan jaringan bisnis SKRN ke luar negeri untuk pertama kali.

“Kami melihat ada potensi untuk mengembangkan bisnis ini di masa depan,” ujar Eddy, Sabtu (2/4).

Baca Juga: Tingkatkan efisiensi, Superkrane (SKRN) berharap kinerja membaik di 2021

Adapun sumber pendanaan capex SKRN di tahun ini berasal dari fasilitas pinjaman perbankan. Manajemen SKRN yakin masih cukup banyak ruang bagi perusahaan untuk menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.

Eddy menambahkan, penggunaan capex SKRN juga akan bergantung pada permintaan pasar dan variasi alat berat atau crane yang dimiliki perusahaan itu sendiri. Sebab, terdapat perbedaan jenis crane maupun alat logistik, seperti multi axle, yang digunakan SKRN. Terlebih lagi, SKRN berniat memperluas pelayanan pelanggan dalam hal logistik, sehingga perusahaan perlu membeli alat berat dengan tipe yang sesuai permintaan pasar.

“Ini bisa berupa crawler crane, rough terrain crane, multi axle, ataupun alat berat lifting lainnya. Jadi, kami spesialis di lifting juga, tidak hanya crane saja,” ungkap dia.

Sebagai informasi, hingga kuartal III-2020 pendapatan SKRN turun 35,35% (yoy) menjadi Rp 357,83 miliar. Di periode yang sama, perusahaan ini juga mencatatkan rugi besar sebanyak Rp 39,76 miliar.

Selanjutnya: Superkrane Mitra Utama (SKRN) bidik pertumbuhan pendapatan 20% di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×