kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Belanja modal EMDE sudah terpakai 37,5%


Rabu, 25 Juni 2014 / 08:50 WIB
Belanja modal EMDE sudah terpakai 37,5%
ILUSTRASI. Sebuah truk membongkar muat batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). Cermati Faktor Penyebab Mulai Merosotnya Harga Batubara.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Megapolitan Development Tbk (EMDE) akan memfokuskan investasinya untuk proyek di Cinere dan Sentul. Untuk dua portofolio bisnisnya itu, emiten properti ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2014 Rp 800 miliar.

"Hingga hari ini dananya telah kami pakai sekitar Rp 300 miliar," tandas Fanny S. Sutanto, Corporate Secretary EMDE belum lama ini. Angka tersebut setara dengan serapan 37,5%.

Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya, emiten properti ini akan mempercepat penyelesaian Cinere Terrace Suite dan Cinere Mansion. Dua proyek ini merupakan bagian dari proyek mixed-used bernama Centro Cinere dan ditargetkan dapat selesai kuartal IV tahun ini.

Untuk yang di Sentul, manajemen akan mengembangkan Vivo Sentul. Manajemen akan membangun shopping center melalui anak usahanya, yakni PT Tirta Persada Developments (TPD).

Vivo sentul akan dikembangkan dalam emoat tahap, yaitu Shopping Centre &City Walk, commercial park, shopping mall &housing dan ditahap akhir akan ada apartement dan hotel. Untuk pengembangan Vivo Sentul Fanny bilang butuh waktu 5 tahun hingga proyek ini rampung nanti.

Upaya manajemen untuk melakukan percepatan, khususnya untuk mengejar target penyelesaian Centro Cinere terlihat dari perubahan alokasi sisa dana initial public offering (IPO). Daripada menganggur sembari menunggu penyelesaian proses awal proyek EMDE yang lain, dana senilai Rp 90 miliar itu lebih baik digunakan untuk penyelesaian proyeknya di Cinere itu.

Dana Rp 90 miliar itu setara dengan 15% capex EMDE dan akan dikombinasikan dengan pinjaman bank sekitar 40%-45%. "Sisanya akan kami ambil dari cashflow yang kami miliki," pungkas Fanny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×