Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Kabar kesepakatan penjualan perusahaan sekuritas PT Tiga Pilar Sekuritas (DG) ke Morgan Stanley ternyata belum sampai ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Belum ada konfirmasi dari keduanya meski kabarnya Tiga Pilar dan Morgan Stanley sudah mencapai kesepakatan.
"Saya belum tahu. Itu harus tanyakan ke Tiga Pilar dan Morgan Stanley," terang Direktur Utama BEI, Ito Warsito, Rabu (1/2). Sayangnya hingga kini keduamya belum dapat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Morgan Stanley sudah mencapai kata sepakat terkait penjualan Tiga Pilar Sekuritas. Tujuannya pembelian tidak lain karena potensi pasar investasi Indonesia, seiring kenaikan peringkat utang menjadi investment grade.
Morgan Stanley, bisik salah seorang sumber, mengalahkan Goldman Sachs dalam perburuan akuisisi Tiga Pilar Sekuritas. Anggota Bursa (AB) yang satu ini memang hangat dibicarakan diincar perusahaan investasi global. Tujuan tidak lain untuk ikut berpartisipasi dalam pasar investasi Indonesia.
Apalagi akuisisi AB dianggap jalur yang lebih mudah dibandingkan harus menunggu melalui lelang kursi AB baru.
Sebelumnya Direktur Perdagangan dan Peraturan BEI Wan Wei Yiong, mengungkapkan jika ada perusahaan efek ingin menjadi AB harus menunggu selesainya peraturan lelang kursi yang masih digodok.
Dan nampaknya, pembahasan aturan lelang kursi masih lama. Bursa lebih memprioritaskan aturan lain yang penting.
"Aturan lelang kursi akan diatur dalam aturan tersendiri, dalam No. III-H. Pembahasannya perlu waktu. Kami akan lihat kapan jadinya. (Peraturan) ini ex-BEJ, maka dilakukan harmonisasi," jelasnya kala itu.
Total AB yang tercatat di BEI saat ini mencapai 120 sekuritas, tiga di antaranya berstatus suspen. Masih terdapat lima kursi kosong yang siap dilelang. Bukan sekali dua kali ini isu kursi salah satu AB diincar perusahaan investasi asing.
Sejak 2011 perusahaan sekuritas asal India, Religare Enterprises Limited dan Goldman Sachs telah menyatakan ketertarikannya menjadi AB. Perwakilan Goldman Sachs Singapura serta Hongkong bahkan telah Wan Wei Yiong pertengahan 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News