kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BEI memberi lampu hijau, restrukturisasi utang BNBR rampung akhir tahun ini


Rabu, 12 Desember 2018 / 20:40 WIB
BEI memberi lampu hijau, restrukturisasi utang BNBR rampung akhir tahun ini
ILUSTRASI. Logo BNBR


Reporter: Yoliawan H | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melakukan restrukturisasi utang dengan mengonversi konversi utang menjadi saham bisa dipastikan akan rampung pada akhir tahun 2018 ini. Pasalnya Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah memberikan lampu hijau aksi korporasi tersebut.

Amri Aswono Putro, Direktur Keuangan BNBR mengatakan, per tanggal 4 Desember 2018 lalu BEI telah menyetujui pencatatan saham tambahan BNBR sebanyak 8,6 miliar saham dan pra pencatatan saham BNBR dari obligasi wajib konversi (OWK) sebanyak 137 miliar saham.

“Dengan persetujuan BEI tersebut, konversi utang BNBR sebesar Rp 9,3 triliun sudah terlaksana. Pada laporan keuangan full year 2018 utang BNBR akan terkonversi menjadi ekuitas dan ekuitas menjadi positif,” ujar Amri kepada Kontan.co.id, Rabu (12/12).

Sekadar mengingatkan, total utang yang direstrukturisasi sebesar Rp 9,38 triliun dari tiga kreditur yakni Fountain City Investment Ltd, Levoca Enterprise Ltd dan Daley Capital Ltd dengan jumlah pinjaman masing-masing sebesar Rp 2,91 triliun, Rp 6,36 triliun dan Rp 100,39 miliar.

Asal tahu saja, ekuitas BNBR tercatat negatif Rp 7,3 triliun per kuartal III 2018. Dan pasca aksi ini diharapkan ekuitas akan positif Rp 2 triliun. Selain itu, nantinya harga saham baru tersebut akan dieksekusi di level Rp 64 per saham.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, konversi tersebut akan membuat jumlah saham beredar BNBR akan meningkat dan jika terlalu banyak saham yang beredar maka harga saham sulit naik.

“Ibaratnya yang menikmati harga saham Rp 64 per saham adalah kreditur BNBR dan belum tentu otomatis membuat harga saham di pasar meningkat. Harga saham bisa naik namun faktor terbesar dari hal fundamental,” ujar Reza.

Menurut Reza, sebaiknya investor wait and see dahulu sebelum masuk ke saham seperti ini. Perhatikan dampak aksi tersebut kepada kinerja keuangan. Sekadar informasi BNBR masih terpaku di level Rp 50 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×