kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BEI ajak masyakarat desa di NTB untuk nabung saham


Kamis, 07 Desember 2017 / 19:22 WIB
BEI ajak masyakarat desa di NTB untuk nabung saham


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - PRAYA, LOMBOK TENGAH. Bursa Efek Indonesia (BEI) melangsungkan seremonial pencanangan masyarakat nabung saham Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) Kamis (7/12). Kegiatan serupa telah dilakukan di tiga daerah lainnya sepanjang 2017. Bagian kampanye Yuk Nabung Saham ini disambut baik masyarakat hingga dapat mengerek jumlah investor.

Pencanangan masyarakat nabung saham di Lombok Tengah merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman Desa Nabung Saham antara BEI, kustodian Efek Indonesia (KSEI) , dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada Agustus 2017. Tak ketinggalan, program ini juga dijalankan bersama Trimegah Sekuritas.

"Awalnya, saya beranggapan bahwa saham itu adalah barang mewah. Ternyata setelah mendapat penjelasan, uang di dompet Rp 50.000 pun bisa untuk beli saham. Saat sejak itu saya niatkan menabung saham hingga seterusnya," ujar salah seorang warga Kabupaten Lombok Tengah dalam acara pencanangan masyarakat nabung saham.

Bukan sebuah bualan, antusiasme yang ditunjukkan warga tersebut kemudian juga tergambar dalam kenaikan jumlah investor di Lombok Tengah. BEI mencatat, per 31 Juli 2017 jumlah investor di Kabupaten Lombok Tengah baru mencapai 77 investor.

Namun, per 4 November 2017 lalu jumlah investor meningkat tiga kali lipat menjadi 231 investor.

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menyatakan, upaya yang dilakukan di Lombok Tengah merupakan perpanjangan kampanye Yuk Nabung Saham yang digagas 2015 lalu. Sebelumnya, kegiatan serupa juga sudah dilakukan di Kalimantan Barat, Daerah Istimewa Aceh, dan Papua.

Nama kegiatannya pun beragam, mulai dari Desa Nabung Saham, Masyarakat Nabung saham, hingga galeri investasi. Menurut Nicky, semua kegiatan tersebut sama, yakni mengenalkan budaya menabung saham kepada masyarakat umum, tak lagi hanya kepada lingkungan akademisi atau lingkungan tertentu lainnya.

Sejak kampanye Yuk Nabung Saham digagas pada akhir 2015 lalu, BEI mencatat peningkatan jumlah investor. Dua tahun kebelakang setidaknya jumlah investor naik lebih dari 40% yakni dari 400.000 investor saham menjadi 622.000 investor saham. Sementara itu, rata-rata investor aktif per bulannya adalah sebesar 100.000 investor. Naik 25% dibanding tahun lalu yang sekitar 78.000.

"Komposisi investor saat ini dominasinya memang di usia muda 18-25 yakni sekitar 30%. Berdasarkan wilayah memang masih didominasi oleh Jawa. Namun persentasi investor di Jawa justru menurun dibanding persentase di luar jawa," tambah Nicky.

Nicky mencontohkan, di Indonesia timur komposisi investor meningkat dari 2,3% jadi 3,3%. Sementara itu, di Jawa komposisi investor menurun dari 76% menjadi 74%. Bukan tak mungkin, kedepannya jumlah investor luar Jawa terus meningkat. Pasalnya, BEI masih berencana melanjutkan kampanye Yuk Nabung Saham sebagai upaya berkelanjutan.

Menurut Nicky, tahun depan kegiatan serupa pencanangan masyarakat nabung saham masih akan dilakukan. Meski demikian, Nicky ia tak merinci adanya indikator khusus untuk menentukan wilayah incaran kampanye bagi BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×