kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BEI kantongi 27 calon emiten dalam pipeline IPO, belum ada anak atau cucu usaha BUMN


Jumat, 05 Februari 2021 / 06:25 WIB
BEI kantongi 27 calon emiten dalam pipeline IPO, belum ada anak atau cucu usaha BUMN


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki Februari 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi puluhan perusahaan yang berencana melaksanakan initial public offering (IPO). Per 4 Februari 2021, terdapat 27 calon emiten dalam pipeline IPO BEI.

"Saat ini, sebanyak 27 perusahaan tersebut masih dalam proses evaluasi pencatatan saham BEI," kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis (4/2).

Menurut Nyoman, consumer cyclicals menjadi sektor dengan jumlah calon emiten terbanyak, yakni enam perusahaan. Disusul oleh sektor basic materials yang terdiri dari empat perusahaan.

Kemudian, masing-masing tiga perusahaan tergolong ke dalam sektor consumer non-cyclicals, properties & real eestate, dan technology. Lalu, sektor industrials dan infrastructures diisi oleh masing-masing dua perusahaan.

Selanjutnya, dua perusahaan lainnya termasuk ke dalam sektor transportation & logistics serta sektor energy. Sementara sisa dua perusahaan lainnya belum dapat ditentukan sektornya karena masih dalam proses evaluasi.

Baca Juga: Selain IPO anak usaha, ini aksi korporasi yang bakal dilakukan Pertamina

Saat ditanya apakah ada perusahaan pelat merah dalam pipeline IPO tersebut, Nyoman menyatakan belum ada nama anak usaha ataupun cucu usaha BUMN yang terdaftar. 

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kementeriannya berencana membawa delapan hingga 12 perusahaan milik negara untuk go public dalam kurun waktu 2021-2023.

"Meskipun begitu, Bursa menyambut baik apabila terdapat filling dari perusahaan BUMN, baik anak usaha atau cucu usaha masuk ke pipeline," ungkap Nyoman.

Asal tahu saja, BEI berhasil mencatatkan 51 emiten baru sepanjang tahun 2020. Sementara itu, selama 2021 berjalan, BEI baru mencatatkan dua emiten baru, yakni PT FAP Agri Tbk (FAPA) pada 4 Januari 2021 dan PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) pada 1 Februari 2021.

Selanjutnya: Melantai di bursa pekan depan, Indointernet akan gunakan kode saham EDGE

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×