kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BEI dan OJK optimistis prospek pasar modal 2019 positif


Sabtu, 29 Desember 2018 / 07:15 WIB
BEI dan OJK optimistis prospek pasar modal 2019 positif


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Regulator pasar modal optimistis prospek Bursa Tanah Air 2019 bisa tumbuh lebih baik. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi yakin capaian tahun depan tidak akan berkurang dari catatan tahun ini.

"Untuk Initial Public Offering (IPO) kita tetap optimistis, meskipun ada Pilpres, rencananya akn sama dengan target 2018," ungkapnya.

Sebagai informasi, tahun ini BEI targetkan jumlah emiten yang bisa melantai di bursa mencapai 35 emiten. Faktanya, hingga 28 Desember 2018 terdapat 57 emiten yang masuk ke Bursa Tanah Air.

"2019, targetnya kita sama di 35 emiten dan kita optimistis bisa lebih dari itu. Paling tidak, kita memberikan sinyal tetap optimistis dan tidak ada pengurangan apa-apa," ujar Inarno.

Secara historical, tahun pemilu tidak memberikan dampak terlalu signifikan terhadap indeks maupun IPO, menurut Inarno. Bahkan, dirinya optimistis pemilihan presiden (Pilpres) tidak akan mempengaruhi pasar modal, kalaupun ada riak itu merupakan hal wajar.

Adapun untuk target investor, Inarno berharap di 2019 bisa tumbuh 30% dari capaian jumlah investor saham yang hari ini tercatat sebanyak 851 investor.

Di mana, BEI akan terus melakukan sosialisasi ke perusahaan baru maupun lama, bahkan hingga anak perusahaan.

"Kita dukung, kita dorong untuk listing. Kita kasih sinyal juga adanya Pilpres enggak akan mengurangi target sebelumnya," tandasnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2019 bakal berada di kisaran 6.500 hingga 7.000.

"IHSG otomatis bisa tumbuh lagi, kita coba simulator dengan banyaknya emiten, instrumen juga diperbanyak, sehingga investor prioritasnya makin banyak nanti," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×