kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BEI belum akan mengikuti Filipina menutup perdagangan bursa saham


Rabu, 18 Maret 2020 / 14:48 WIB
BEI belum akan mengikuti Filipina menutup perdagangan bursa saham
ILUSTRASI. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kiri) beserta Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono W. Widodo (kedua kanan), Direktur Pengembangan Hasan Fawzi (kiri) dan Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna emant


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Filipina menutup seluruh perdagangan pasar keuangan, kemarin Selasa (17/3). Langkah ini menjadikan Filipina sebagai negara pertama yang mengambil langkah ekstrem sebagai respons pandemik Covid-19. Namun, perdagangan akan kembali dibuka pada Kamis (19/3) besok.

Selain Filipina, Srilanka juga ikut memutuskan menghentikan sementara perdagangan di bursa saham.

Baca Juga: IHSG turun ke bawah 4.400 pada awal perdagangan sesi II, Rabu (18/3)

Indonesia pun sejatinya pernah menutup perdagangan di bursa saham sebanyak dua kali. Pertama pada tahun 2000 di saat gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulunya bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) terkena ledakan bom dan menewaskan 15 orang. Saat itu otoritas menghentikan perdagangan selama dua hari.

Kedua, tentunya peristiwa yang dikenal sebagai Black Wednesday di mana pada 8 Oktober 2008 IHSG turun 10,38% ke posisi 1.451,67, posisi terendah sejak September 2016. Dus pada sesi I perdagangan hari itu, BEI memutuskan untuk menutup perdagangan dan baru dibuka pada 13 Oktober 2008.

Baca Juga: Presiden Duterte: Kita berperang melawan musuh yang ganas dan tidak terlihat

Namun untuk saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan belum mempertimbangkan untuk mengambil langkah ekstrem tersebut. Secara year to date, IHSG telah turun 31,56% pada pukul 14.18 bergerak di level 4.311,84.  Serupa dengan kondisi di pasar saham Filipina yang telah anjok 30% sepanjang tahun.

“Belum ada wacana ke arah tersebut ya. Bursa-bursa lain tidak tutup juga dan sebaiknya BEI tetap buka untuk mengakomodasi permintaan beli dan jual investor,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB) BEI Laksono Widodo saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/3).

Baca Juga: Stimulus ekonomi jilid I dan 2 dinilai tak ampuh tangkal dampak wabah corona

Dalam kondisi tekanan pasar saat ini, sejatinya BEI telah mengeluarkan beberapa kebijakan bersama dengan self regulatory organizations (SRO). Antara lain relaksasi buyback, penyesuaian haircut, pemberlakuan trading halt dan trading suspend serta penyesuaian auto rejection bawah menjadi 7%. Namun, IHSG tetap masih turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×