Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memanggil PT Multipolar Tbk (MLPL) untuk meminta kejelasan rencana Temasek membeli saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, masih memantau perkembangan MLPL.
MLPL melalui anak usahanya, Prime Star Investment Pte Ltd, menerbitkan equity linked instrument tanpa bunga, yakni exchangeable rights senilai US$ 300 juta. Pembeli rights ini adalah Anderson Investment, anak usaha Temasek. Rights ini akan ditukar menjadi 26,1% saham MPPA dalam tempo empat tahun. MLPL menunjuk Ciptadana Securities sebagai underwriting agreement.
BEI akan meminta penjelasan skema transaksi MLPL dengan Temasek. BEI sudah mengirim surat panggilan ke MLPL dan berharap pekan depan sudah mendapatkan informasi. "Kami ingin mengetahui term of condition exchangeable rights mulai dari perjanjian seperti apa, dan kalau mereka mendapatkan dana itu penggunaan dan manfaat apa bagi mereka,” ujar Hoesen, Jumat (7/2).
Hoesen mengatakan, transaksi MLPL mirip transaksi repo, perjanjian pinjam meminjam uang dengan satu jaminan. Jaminannya berupa saham atau surat utang. "Apakah ini gadai saham atau bukan, masih belum jelas, itu yang akan kami tanyakan," jelas dia.
Keterbukaan informasi MLPL, menurut Hoesen, juga belum lengkap, termasuk jalur transaksi. Akibat aksi korporasi ini, saham MLPL dan warannya pun sempat masuk dalam daftar unusual market activity (UMA) atau transaksi di luar kebiasaan.
Hoesen bilang, belum pernah ada emiten yang melakukan transaksi dengan kesepakatan melalui exchangeable rights. "Namun mungkin ini soal penamaan saja. Bisa jadi ini seperti repo," kata dia.
Presiden Direktur Multipolar Eddy Handoko mengatakan, masuknya Temasek ini akan memberikan dampak positif buat perseroan ini. Harga MPPA terus meningkat. Jumat (8/2), harga MPPA naik 1% menjadi Rp 1.770.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News