kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini tanggapan MNC Investama (BHIT) soal kabar rencana restrukturisasi utang


Rabu, 05 Agustus 2020 / 18:06 WIB
Begini tanggapan MNC Investama (BHIT) soal kabar rencana restrukturisasi utang
ILUSTRASI. Gedung MNC Tower. KONTAN/Daniel Prabowo/19/05/2011


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Syafril Nasution, Director Corporation Secretary MNC Group, memberikan tanggapan atas pemberitaan yang beredar seputar restrukturisasi utang yang dilakukan oleh PT MNC Investama Tbk (BHIT).

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, salah satu anak usaha Grup MNC tersebut akan merestrukturisasi surat utang global (global bond) senilai US$ 231 juta. Dari aksi korporasi tersebut, BHIT dikabarkan akan mengkonversi surat utang tersebut menjadi saham.

"MNC Investama (BHIT) tidak default, melainkan merencanakan konversi obligasi USD ke modal sejumlah lebih kurang US$150 juta. Ada kemungkinan jumlahnya lebih besar jika bondholder lainnya ikut serta," ujar Syafril kepada Kontan.co.id, Rabu (5/8).

Baca Juga: Perusahaan Hary Tanoe Ini Akan Restrukturisasi Global Bond US$ 234 Juta

Ia berkata, hal tersebut justru menunjukkan BHIT sangat solid karena konversi ini berjalan secara voluntary. Menurutnya, jika tidak solid pasti bondholder tidak akan bersedia. "Dengan konversi ini, permodalan MNC Investama akan bertambah lebih dari Rp2 triliun," sambungnya.

Menilik laporan keuangan BHIT, sepanjang semester I 2020 pihaknya masih membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp480,23 miliar. Pada periode yang sama tahun 2019, BHIT masih mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp261,02 miliar. Di lini pendapatan, BHIT mengalami koreksi 8,69% dari Rp7,82 triliun menjadi Rp7,14 triliun.

Baca Juga: MNC Investama (BHIT) menanggung rugi Rp 479,92 miliar pada semester I 2020

Adapun kontribusi terbesar didapatkan dari sektor media sebanyak 82% dari total revenue atau setara Rp5,86 triliun. Sisanya disumbang dari lini digital sebesar Rp409 miliar dan layanan TV berbayar dan broadband sebesar Rp1,73 triliun. Sektor finansial menyumbang pemasukan Rp1,19 triliun.

Sementara nilai aset dan liabilitas tercatat menurun secara YTD masing-masing sebesar 1,94% dan 7,53%. Jumlah ekuitas meningkat 3,64% dari Rp28,83 triliun menjadi Rp29,88 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×