kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Begini strategi invetasi dari Recapital AM agar imbal hasil maksimal


Jumat, 14 Desember 2018 / 06:05 WIB
Begini strategi invetasi dari Recapital AM agar imbal hasil maksimal


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun akan segera berganti, mari racik kembali portofolio investasi agar imbal hasil yang didapat bisa maksimal.

Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management, Rio Ariansyah mengatakan, tahun depan, ia lebih memilih berinvestasi pada reksadana saham. 

Pertimbangannya, karena di reksadana saham nasabah bisa melakukan investasi dengan jumlah minim tetapi memiliki diversifikasi sejumlah saham yang baik dalam portofolio mereka.

"Diversifikasi sejumlah saham yang baik bisa tercapai pada reksadana saham dibandingkan dengan membeli saham sendiri," kata Rio, Kamis (13/12).

Pada pasar obligasi, Rio menyarankan investor bisa memilih obligasi negara untuk tujuan investasi jangka pendek. Semenatra, obligasi korporasi lebih cocok untuk tujuan investasi jangka panjang.

Rio menjelaskan, obligasi negara lebih bergerak fluktuatif sehingga bisa ditransaksikan lebih sering untuk mendapatkan keuntungan.

Sementara, obligasi korporasi umumnya memiliki kupon yang sudah tinggi dan cocok untuk ditahan sampai jatuh tempo. 

"Jadi kombinasi kedua surat utang akan memberikan keuntungan yang lebih optimal, dan reksadana pendapatan tetap bisa memberikan keuntungan baik dari instrumen obligasi negara maupun obligasi korporasi yang digabung dalam portofolio," kata Rio.

Selama kondisi suku bunga Bank Indonesia masih memungkinkan untuk cenderung bergerak naik, reksadana pasar uang Rio nilai akan selalu menarik untuk dijadikan pilihan investasi.

"Semakin tinggi suku bunga maka akan semakin tinggi pula suku bunga deposito bank penempatan dan suku bunga obligasi yang bertenor di bawah satu tahun," kata Rio.

Semakin lama suku bunga BI diproyeskikan naik, maka selama itu juga reksadana pasar uang akan sangat menarik. Potensi tingkat imbal hasil yang semakin besar juga bisa didapat.

Sementara, Rio melihat instrumen investasi di komoditas pada tahun depan kurang begitu menarik. Sentimen negatif dari apsar di Amerika Serikat (AS) untuk harga minyak masih akan menekan harga komoditas.

Sementara, sentimen harga CPO masih cenderung netral. Produksi CPO semester I Rio proyeksikan akan lebih rendah dari semester II dan tingkat permintaan masih relatif rendah.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×