kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Strategi Garuda Indonesia (GIAA) Untuk Meningkatkan Pendapatan


Minggu, 11 Februari 2024 / 19:22 WIB
Begini Strategi Garuda Indonesia (GIAA) Untuk Meningkatkan Pendapatan
ILUSTRASI. Garuda Indonesia (GIAA) terus memaksimalkan akselerasi optimalisasi kinerja.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terus memaksimalkan akselerasi optimalisasi kinerja. Salah satu upaya Garuda Indonesia dilakukan melalui optimalisasi kapasitas produksi. 

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan akan menambah delapan pesawat pada tahun ini. Pesawat tersebut hadir dalam beberapa tipe. Detailnya adalah, empat pesawat tipe B737-800 NG, dua pesawat tipe B777-300 ER, dan dua pesawat tipe A330-300.

"Dengan penambahan armada tersebut, kiranya dapat menunjang aktivitas produksi Garuda Indonesia sehingga harapannya akan berkontribusi positif terhadap peningkatan revenue perusahaan," kata Irfan kepada Kontan.co.id, Rabu (7/2).

Rencana penambahan armada tersebut untuk memaksimalkan momentum pertumbuhan trafik penerbangan domestik dan internasional. Apalagi industri penerbangan pasca-pandemi yang diperkirakan akan pulih sepenuhnya pada tahun 2024 ini. Alhasil, frekuensi penerbangan diperkirakan bertambah.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Optimistis Raih Fundamental Kinerja yang Solid

"Sebagai bentuk komitmen kami untuk menghadirkan aksesibilitas udara yang aman, nyaman dengan harga yang menarik, kami juga secara intensif terus memberikan ragam pilihan aksesibilitas harga tiket penerbangan yang kompetitif," tutur Irfan.

Lebih lanjut, GIAA juga menyiapkan berbagai strategi. Garuda menghadirkan berbagai macam promo yang diselenggarakan secara berkala dan tersebar hingga beberapa kota besar di Indonesia. 

Strategi tersebut diharapkan bisa menjangkau semakin banyak masyarakat yang ingin merencanakan perjalanan dengan transportasi udara termasuk menyelenggarakan Garuda Indonesia Umrah Travel Fair. 

"Kami juga terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders pemerintah, stakeholders kebandaraan demi memastikan keamanan penerbangan dengan memastikan ketersediaan armada pesawat yang layak terbang berdasarkan otoritas yang berwenang," kata dia.

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas, Garuda Indonesia (GIAA) Bakal Tambah 8 Pesawat di Tahun 2024

Selain itu, GIAA juga memastikan penetapan harga yang sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh regulator. Strategi lain adalah memberikan nilai tambah bagi para pengguna jasa dengan berkolaborasi dengan brand-brand unggulan baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Kolaborasi semacam ini tentunya akan menghadirkan excitement tambahan dan akan memberikan pengalaman perjalanan udara yang berkesan untuk para pengguna jasa," lanjut Irfan.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan maskapai penerbangan global akan menerbangkan 4,7 miliar penumpang sepanjang tahun 2024. Angka tersebut diyakini akan menjadi rekor angka tertinggi dalam penerbangan komersial yang melebihi angka sebelum pandemi sebesar 4,5 miliar penumpang pada tahun 2019. 

Sejalan dengan proyeksi IATA, GIAA melihat peluang penerbangan internasional juga akan pulih pada tahun ini. Dengan asumsi tersebut, GIAA sedang mengkaji rute-rute penerbangan internasional, menambah frekuensinya, maupun membuka rute baru yang prospektif.

Baca Juga: Mulai 4 April 2024, Garuda Indonesia Operasikan Rute Jakarta - Doha

Hingga kuartal III-2023, Garuda Indonesia secara grup berhasil mengangkut sebanyak 14,28 juta penumpang. Jumlah ini meningkat 36,05% dibandingkan capaian angkutan penumpang pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Pada periode yang sama, Garuda Indonesia sebagai main brand juga mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48% menjadi 5,76 juta penumpang. Penumpang domestik meningkat 41,44% menjadi 4,58 juta penumpang. Sedangkan penumpang internasional melonjak 153,75% menjadi 1,18 juta penumpang.

Adapun, pertumbuhan bisnis kargo Garuda Indonesia Group juga mulai terlihat. Angkutan kargo mencapai 44,18 juta ton pada periode kuartal III-2023, atau tumbuh sebesar 14,17% dibandingkan angkutan kargo pada kuartal II-2023 yang tercatat sebesar 38,7 juta ton.

"Pertumbuhan tersebut turut memperkuat konsistensi pencapaian positif atas pendapatan usaha di sepanjang tahun 2023, di mana pembukuan pendapatan usaha Garuda Indonesia Group hingga kuartal III-2023 tumbuh sebesar 60% dibandingkan pendapatan usaha pada akhir periode kuartal II-2023," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×