Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten PT Ciputra Development Tbk (CTRA) diproyeksi semakin cemerlang. Pasalnya emiten ini akan meluncurkan Rumah Sakit (RS) terbaru di Surabaya yang akan menjadi Rumah Sakit Ciputra terbesar kedua dengan kapasitas 200 tempat tidur.
Dikutip dari riset Sucor Sekuritas, investasi yang digelontorkan untuk pembangunan RS ini mencapai Rp 520 miliar. Rumah sakit ini akan melayani kebutuhan perawatan kesehatan warga di CitraLand Surabaya, dengan tahap awal operasional menggunakan 70 tempat tidur.
Analis Sucor Sekuritas, Niko Pandowo dan Jeremy Hansen mencermati dengan aksi korporasi ini maka demografi pasien bisa beralih menjadi pasien pendapatan menengah hingga tinggi. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan margin profitabilitas yang lebih tinggi sekitar 40%-50% GPM, terutama melalui Pusat Keunggulan (CoEs) dalam bidang Kardiologi, Onkologi, dan Bedah Saraf.
Baca Juga: Soal Insentif PPN DTP 100%, CTRA: Bisa Mengantisipasi Penurunan Permintaan Properti
"Berdasarkan kinerja operasional sebelumnya, kami mengasumsikan rumah sakit di Surabaya ini akan menyumbang sekitar Rp120 miliar terhadap pendapatan rumah sakit CTRA pada tahun 2025," tulis Niko dan Jeremy dalam riset 9 Agustus 2024.
Niko dan Jeremy menambahkan, CTRA memiliki jaringan rumah sakit yang solid dan tersebar secara strategis di kota-kota besar di Indonesia seperti Tangerang, Jakarta, dan Banjarmasin. Jaringan RS milik CTRA akan mampu menyaingi SILO dan MIKa.
Apalagi dengan peresmian Rumah Sakit Surabaya, Niko dan Jeremy memperkirakan bahwa pada tahun 2025, pendapatan rumah sakit akan mencapai Rp 686 miliar dan laba rumah sakit adalah Rp 86 miliar. Masing-masing angka itu akan menyumbang 6% dan 4% terhadap total pendapatan dan laba CTRA.
"Kami memproyeksikan pertumbuhan pendapatan rumah sakit yang kuat dengan CAGR sebesar 11% selama lima tahun ke depan, yang diperkirakan akan mencapai Rp90 miliar," lanjut Niko dan Jeremy.
Baca Juga: BI Rate 6,25% per Agustus, CTRA: Tak Langsung Mengerek Penjualan Rumah di Semester II
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus melihat sepanjang semester I emiten ini berhasil mencetak laba bersih hingga Rp 1.02 triliun atau naik 32.12%. Capian tersebut ditopang oleh penjualan kaving, rumah hunian, dan ruko yang memberikan kontribusi hingga Rp 3.57 triliun. Sehingga dengan kehadiran rumah sakit yang baru, menurut Nico bisa memberikan stimulus tambahan untuk kinerja CTRA.
"Namun memang pencapaian kerja CTRA sendiri yang paling berkontribusi besar berasal dari penjualan property," kata Reza kepada KONTAN, Selasa (3/9).
Ditambah lagi potensi pemangkasan tingkat suku bunga akan menjadi salah satu poin positif bagi CTRA. Emiten ini bisa semakin memacu penjualan dan menaikkan keuntungan. Sebab bisnis CTRA bergerak dibidang properti.
Jadi meskipun ada kekhawatiran terhadap penurunan daya beli dan konsumsi, ditambah lagi inflasi terus mengalami penurunan. Namun per Mei 2024 kemarin, penyaluran kredit properti masih tumbuh hingga 8.8% YoY, dimana KPR dan KPA naik hingga 14.3% begitupun dengan kredit real estate hingga 10.1% YoY. Hal ini tentu yang masih menjaga kinerja dari CTRA itu sendiri.
Head Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menambahkan portofolio CTRA yang terdiversifikasi mencakup berbagai wilayah geografis membawa keuntungan bagi emiten ini.
Oktavianus berpandangan dengan investasi CTRA di Ciputra Hospital Surabaya akan mendongkrak pendapatan pada segmen pengelolaan komersial, khusus untuk RS baru ini, menurut Oktavianus akan menyumbang Rp687 miliar atau tumbuh 20% yoy.
"Ditambah lagi dengan adanya perpanjangan PPN DTP 100% untuk nilai rumah kurang dari Rp 2 miliar hingga akhir tahun 2024 akan mendorong presales marketing," kata Octavianus kepada KONTAN, Selasa (3/9).
Adapun hingga semester pertama tahun ini, realisasi marketing sales CTRA telah mencapai 54,8% dari target yang sebesar Rp6,08 triliun.
Baca Juga: Begini Prospek Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Semester II 2024
Dengan kinerja ini Oktavianus masih berpandangan positif untuk sektor properti dengan memberikan rekomendasi Buy untuk CTRA dengan target harga Rp 1.435 per saham.
Niko dan Jeremy melihat meskipun harga saham baru-baru ini meningkat tetapi pihaknya masih menganggap CTRA sebagai peluang investasi yang menarik, menawarkan potensi kenaikan sebesar 45% bagi investor. Oleh sebab itu Niko dan Jeremy merekomendasi Buy dengan target harga Rp 1.815 per saham.
Tidak jauh berbeda, Nico juga merekomendasikan Buy untuk CTRA dengan target harga Rp 1.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News