Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi menguat pada perdagangan hari ini (29/8). Sentimen eksternal berpotensi menopang pergerakan rupiah di awal pekan ini.
Menurut Analis DCFX Futures Lukman Leong, penguatan rupiah bakal ditopang hasil pidato Kepala Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang sesuai dengan ekspektasi pasar.
Dalam konferensi bank sentral Jackson Hole pada Jumat (26/8) waktu setempat, Powell menegaskan bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.
"Pidato Powell yang bernada hawkish, menekankan tekad untuk tetap melanjutkan kebijakan suku bunga agresif yang selama ini telah diharapkan," jelas Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (26/8).
Karena itu, penguatan dolar AS dalam sepekan terakhir sudah priced in dengan ekspektasi pidato hawkish dari The Fed.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Kembali Melemah Hari Ini (29/8), Simak Sentimen yang Mempengaruhinya
Namun, ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri masih memperkirakan rupiah melemah karena efek dari pidato Powell dalam Jackson Hole tersebut.
"The Fed masih akan melanjutkan kenaikan suku bunga Fed Funds Rate pada tahun ini sehingga pasar kembali menempatkan dananya ke safe haven dolar AS," kata Reny.
Dalam FOMC minutes of meeting Juli 2022, The Fed menegaskan bahwa level inflasi AS pada bulan Juli 2022 yang sebesar 8,5% masih jauh di atas target The Fed sebesar 2%.
Oleh karena itu, The Fed masih melihat kenaikan suku bunga Fed Funds Rate akan menjadi respons terhadap inflasi AS yang masih berlanjut tinggi.
Reny pun memperkirakan, rupiah bergerak dalam kisaran Rp 14.790-Rp 14.855 per dolar AS untuk hari ini. Sedangkan Lukman memproyeksi rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.700-Rp 14.900 per dolar AS di awal pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News