Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biasanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memasuki momen Santa Claus Rally di akhir tahun. Namun, IHSG masih mengalami tekanan di awal Desember ini.
Jika dicermati sejak awal Desember masih mengalami tekanan. Kemarin, Jumat (2/12), IHSG ditutup koreksi 0,02% ke posisi 7.019,63. Investor asing juga mencatatkan jual bersih sebesar Rp 1,62 triliun.
Kendati begitu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji masih optimistis fonema Santa Claus Rally masih berpeluang terjadi pada akhir 2022. Menurut dia, investor akan mencermati fundamental makro ekonomi Indonesia yang relatif solid dan kokoh. Apalagi Indonesia juga diuntungkan oleh windfall profit dari sektor komoditas.
“Potensi Santa Claus Rally di akhir tahun ini terbuka lebar karena investor dan pelaku pasar mencermati dinamika saham blue chip selain GOTO,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (4/12).
Baca Juga: IHSG Melemah pada Awal Desember, Masih Akankah Terjadi Santa Claus Rally?
Memang kalau dilihat pergerakan IHSG dalam dua hari di awal Desember ini tertekan oleh saham dengan kapitalisasi pasar atau market cap jumbo seperti GOTO. Pada Jumat (2/12), GOTO menggerus IHSG sebanyak 17,9 poin.
Nafan bilang investor tidak hanya melihat GOTO saja, tetapi saham-saham blue chip lainnya yang menjadi penggerak IHSG. Misalnya saham emiten komoditas dan perbankan.
“Di sektor perbankan juga diuntungkan kinerja pertumbuhan kredit yang dua digit, ini yang dicermati pelaku pasar. Apalagi sektor ini merupakan salah satu penggerak IHSG,” imbuh Nafan.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat pada Senin (5/12), Simak Rekomendasi Saham Berikut
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mencermati pergerakan pasar saham dalam negeri masih akan cenderung dipengaruhi oleh sentimen global. Salah satunya penantian kebijakan The Fed dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) di Desember ini, diperkirakan kenaikan suku bunganya akan lebih kecil.
“Investor telah mengamati dengan cermat setiap indikasi bahwa The Fed mungkin memperlambat atau bahkan menghentikan kenaikan suku bunga,” ujar Hans.
Selain itu pembatas harga yang lebih rendah pada minyak Rusia juga menjadi perhatian pelaku pasar. Menurutnya, pelaku pasar menanti kepastian pembatasan harga minyak Rusia.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (5/12)
Hans memproyeksikan di akhir 2022, IHSG bisa menyentuh level 7.200–7.250. Jika dilihat dari posisi saat ini, masih ada peluang untuk IHSG untuk bergerak naik.
Sementara Nafan bilang investor bisa mencermati beberapa level resistance IHSG di Desember ini secara bertahap, yakni 7.128, 7.194 dan 7.235. Adapun Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di level 7.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News