kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Progres Joint Venture Antam (ANTM) Dengan CBL dan LG Energy


Jumat, 16 September 2022 / 14:10 WIB
Begini Progres Joint Venture Antam (ANTM) Dengan CBL dan LG Energy
ILUSTRASI. Logo PT Aneka Tambang Tbk. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan proyek industri terintegrasi hulu-hilir baterai kendaraan listrik, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) masih terus bergulir.  

Sebelumnya, Antam dan IBC telah menandatangani framework agreement atau perjanjian awal dengan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) dan LG Energy Solution.  Kedua framework agreement yang sudah ditandatangani di awal tahun ini diperkirakan total investasinya mencapai US$ 15 miliar atau setara dengan Rp 215 triliun. 

Direktur Pengembangan Usaha Antam Dolok R Silaban memaparkan dalam kerja sama  dengan CBL dan LG, ANTM bakal memberikan suplai nickel ore. Nantinya nickel ore bakal diambil dari area Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara.

Diperkirakan kapasitas serapan nickel ore bisa mencapai 18 juta ton per tahun untuk CBL. Sementara LG akan menyerap nikel ore dengan kapasitas 16 juta ton nikel ore per tahunnya.

Baca Juga: Nusantara Pelabuhan Handal (PORT) Raih Pendapatan Rp 552,4 Miliar di Semester I-2022

“Direncanakan akan dilaksanakan groundbreaking dalam waktu yang tidak lama lagi. Ini akan disesuaikan dengan jadwal dari persetujuan kita menentukan joint venture,” jelas Dolok Public Expose Live 2022 secara virtual, Jumat (16/9). 

Dolok bilang nantinya total kapasitas serapan nikel ore akan berada di kisaran 32 juta ton–34 juta ton per tahun. Hal itu akan menjadi pengembangan di sektor hulu untuk memanfaatkan nickel ore yang berkadar rendah.

“Bersama kedua partner itu, kita akan memproduksi nikel di seluruh kapasitas tersebut, kedua-duanya sebesar 340.000 ton nickel content,” ucap dia. 

Adapun posisi Antam akan berada di hulu industri. Dalam joint venture ini Antam mengempit 51% saham dan sisanya 49% dimiliki CBL ataupun LG.

“Dengan situasi sekarang kita sedang menyelesaikan joint venture agreement dengan dua partner tersebut,” tambah Dolok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×