kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Begini Prediksi Rupiah di Awal Tahun 2023


Minggu, 01 Januari 2023 / 05:30 WIB
Begini Prediksi Rupiah di Awal Tahun 2023


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kurs rupiah menguat 0,54% ke level Rp 15.572 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir tahun 2022, Jumat (30/12). Dalam sepekan, rupiah menguat tipis 0,06% dari level Rp 15.582 pada Jumat pekan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah dalam sepekan cenderung menguat karena adanya pembalikan arah di hari Jumat ini. Penguatan didorong oleh sentimen di AS terkait mulai meningkatnya data jobless claims.

"Hal ini membuat para investor berekspektasi bahwa bank sentral AS The Fed tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya pada tahun depan," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (30/12).

Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,88% ke Rp 15.592 Per Dolar AS Pada Jumat (30/12)

Bernada serupa, Analis DCFX Futures Lukman Leong berpendapat, rrupiah sepekan ini terus tertekan oleh sentimen risk off. Namun, pada sesi perdagangan Jumat ini, sentimen risk on kembali dan mendukung mata uang berisiko.

Investor juga menyambut positif penghapusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diumumkan Presiden Joko Widodo. 

"Hal ini meredakan kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi," kata Lukman.

Untuk pekan depan, Lukman memprediksi rupiah masih akan menguat. Sentimen positifnya berasal dari penghapusan PPKM.

Namun, investor juga akan wait and see, menantikan beberapa data ekonomi dan acara penting. Mulai dari data ISM Manufaktur dan Service AS, risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), data non-farm payroll (NFP), dan rilis data inflasi Indonesia.

Sementara Josua memprediksi, rupiah pada pekan depan akan bergerak melemah akibat proyeksi data ketenagekerjaan AS di bulan Desember yang menguat. Namun demikian, pelemahan rupiah diperkirakan baru signifikan pada akhir minggu depan.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,55% ke Rp 15.573 Per Dolar AS Pada Jumat (30/12)

Josua memprediksi, pergerakan rupiah pekan depan akan berada di kisaran Rp 15.550-Rp 15.650 per dolar AS. 

Sementara Lukman memperkirakan, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 15.400-Rp 15.700 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×