Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kuat bertahan di kisaran Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri. Rabu (26/4), kurs rupiah spot menguat 0,69% ke level Rp 14.836 per dolar AS dari posisi Selasa (25/4).
Sementara, rupiah kurs Jisdor BI kemarin melemah 0,18% ke Rp 14.882 per dolar AS ketimbang posisi sebelum libur panjang, Selasa (18/4).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo memprediksikan, rupiah akan melemah tipis pada perdagangan hari ini. Sutopo memproyeksikan, rupiah untuk hari ini akan melemah tipis di kisaran Rp 14.800 per dolar AS–Rp 14.900 per dolar AS.
“Kekuatan dolar AS ini terlihat secara keseluruhan, dengan beberapa aktivitas pembelian yang paling menonjol terhadap mata uang dunia yang sensitif terhadap risiko, seperti dolar Australia,” tutur dia kepada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Baca Juga: Simak Prediksi Rupiah untuk Perdagangan Kamis (27/4) Besok
Dia mengatakan, dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Selain itu, Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan memberikan kenaikan suku bunga 25 bps lagi pada rapat FOMC minggu depan, karena tanda-tanda inflasi yang menunjukkan bahwa siklus pengetatan belum berakhir.
“Namun, pasar uang sekarang memperkirakan puncak suku bunga AS pada bulan Juni dan kemudian turun hingga akhir tahun 2023 di bawah 4,5%,” ujar Sutopo.
Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong memprediksi, rupiah hari ini akan menguat ke level Rp 14.750 per dolar AS–Rp 15.000 per dolar AS. Penguatan pada esok hari didukung oleh permintaan SBN, termasuk dari investor luar negeri.
Baca Juga: Utang Pemerintah Naik pada Maret 2023, Begini Kata Ekonom CORE
Lukman mengatakan, penguatan rupiah didukung oleh permintaan yang kuat dari para investor atas surat berharga negara (SBN). Permintaan itu membawa imbal hasil obligasi Indonesia turun ke 6,62%, terendah sejak awal Februari 2023.
“Dolar AS melemah hari ini karena para investor yang sedang wait and see menantikan data ekonomi penting AS, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal I 2023 dan inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE),” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News