kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Begini pandangan manajer investasi tentang industri reksadana yang sedang terpukul


Selasa, 26 November 2019 / 16:29 WIB
Begini pandangan manajer investasi tentang industri reksadana yang sedang terpukul
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Reksadana. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/09/2019


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan bertubi sedang melanda industri reksadana. Kemampuan manajer investasi dalam meracik portofolio khususnya pada reksadana berbasis saham sedang diuji.

Apalagi, dalam satu bulan terakhir indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 3,11%. Kondisi ini menambah beban perusahaan manajer investasi (MI) yang meracik reksadana berbasis saham khususnya yang dikelola secara aktif. 

Sayangnya, demi mengincar imbal hasil tinggi sehingga investor tertarik membeli reksadana, beberapa MI gegabah mengelola reksadana hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membubarkan beberapa reksadana yang dikelola tidak sesuai aturan.

Baca Juga: Investor Reksadana Diminta Tidak Gegabah Mencairkan Reksadana premium

Kegiatan operasional Narada Aset Manajemen akhirnya diberhentikan OJK, karena kasus gagal bayar kepada broker hingga membuat portofolio aset yang dimiliki anjlok. 

Tak berselang lama, enam reksadana Minna Padi Aset Manajemen dibubarkan OJK karena menawarkan imbal hasil pasti pada reksadana terbuka.

Sentimen negatif ini pada akhirnya membuat investor was-was, apalagi jika pada produk reksadana berbasis sahamnya berkinerja turun cukup dalam. Tak sedikit, investor berpikir untuk melakukan penarikan (redeem) atas kepemilikan reksadana mereka.

Firdaus, Direktur Utama Anugerah Sentra Investama mengatakan kinerja reksadananya yang sedang turun membuat sejumlah investor ingin melakukan redeem, hingga Firdaus menyarankan kepada investornya untuk menunda redeem.

"Kinerja indeks dan pasar pada umumnya cenderung turun, ini mempengaruhi portofolio kami yang sedang tidak baik, sehingga kami menyarankan, dan menghimbau, investor untuk menunggu sesuai karakter investasi di reksadana saham yang jangka panjang," kata Firdaus, Senin (25/11).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×