kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Begini pandangan manajer investasi tentang industri reksadana yang sedang terpukul


Selasa, 26 November 2019 / 16:29 WIB
Begini pandangan manajer investasi tentang industri reksadana yang sedang terpukul
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Reksadana. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/09/2019


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan bertubi sedang melanda industri reksadana. Kemampuan manajer investasi dalam meracik portofolio khususnya pada reksadana berbasis saham sedang diuji.

Apalagi, dalam satu bulan terakhir indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 3,11%. Kondisi ini menambah beban perusahaan manajer investasi (MI) yang meracik reksadana berbasis saham khususnya yang dikelola secara aktif. 

Sayangnya, demi mengincar imbal hasil tinggi sehingga investor tertarik membeli reksadana, beberapa MI gegabah mengelola reksadana hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membubarkan beberapa reksadana yang dikelola tidak sesuai aturan.

Baca Juga: Investor Reksadana Diminta Tidak Gegabah Mencairkan Reksadana premium

Kegiatan operasional Narada Aset Manajemen akhirnya diberhentikan OJK, karena kasus gagal bayar kepada broker hingga membuat portofolio aset yang dimiliki anjlok. 

Tak berselang lama, enam reksadana Minna Padi Aset Manajemen dibubarkan OJK karena menawarkan imbal hasil pasti pada reksadana terbuka.

Sentimen negatif ini pada akhirnya membuat investor was-was, apalagi jika pada produk reksadana berbasis sahamnya berkinerja turun cukup dalam. Tak sedikit, investor berpikir untuk melakukan penarikan (redeem) atas kepemilikan reksadana mereka.

Firdaus, Direktur Utama Anugerah Sentra Investama mengatakan kinerja reksadananya yang sedang turun membuat sejumlah investor ingin melakukan redeem, hingga Firdaus menyarankan kepada investornya untuk menunda redeem.

"Kinerja indeks dan pasar pada umumnya cenderung turun, ini mempengaruhi portofolio kami yang sedang tidak baik, sehingga kami menyarankan, dan menghimbau, investor untuk menunggu sesuai karakter investasi di reksadana saham yang jangka panjang," kata Firdaus, Senin (25/11).



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×