Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memastikan proyek hilirisasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) terus bergulir usai mundurnya Air Products and Chemicals Inc.
Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengatakan, sambil menunggu arahan pemerintah, PTBA sedang melakukan penjajakan calon investor dari Luar Negeri (LN). “Namun prosesnya masih penjajakan sembari juga mengikuti arahan pemerintah,” kata Arsal.
Kabar yang terdengar, PTBA sedang menjajaki peluang kerjasama dengan perusahaan China. Menanggapi hal ini, Arsal menuturkan bahwa proses negosiasi dengan perusahaan tersebut masih berjalan.
“Mudah-mudahan kami harapkan mereka menggantikan Air Products dan ini tentunya kami bekerja sama dengan kementerian supaya proyek ini nantinya bisa berjalan dengan baik,” sambung dia.
Baca Juga: Bagikan Dividen 100% dari Laba, Bukit Asam (PTBA) Pastikan Ekspansi Tetap Berjalan
PTBA sudah menyiapkan Kawasan industri untuk hilirisasi yang berlokasi di Tanjung Enim. Di sisi lain, PTBA memiliki cadangan batubara yang melimpah, yakni mencapai 3 miliar ton.
“Negosiasi dengan pihak investor, siapapun itu, kami akan melakukan diskusi lebih dalam,” tegas dia.
Arsal tidak menampik mundurnya Air Product ini membuat PTBA melakukan penjadwalan ulang (reschedule) terkait timeline gasifikasi ini. Sebelumnya PTBA dengan Air Product mencanangkan pembangunan proyek hilirisasi ini selama 3 tahun hingga 4 tahun.
Asal tahu, pada Maret 2023, Air Products and Chemicals, Inc mundur dari proyek hilirisasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) yang akan digarap bersama Bukit Asam. Proyek Strategis Nasional yang akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun ini sebelumnya digadang-gadang dapat mendatangkan investasi asing sebesar US$ 2,1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News