Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pendapatan naik, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) masih merugi di kuartal III-2018.
Kerugian yang dialami perusahaan pengelola rumah sakit tersebut lantaran beban usaha yang membengkak pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.
General Manager Finance and Accounting SRAJ Amelia Jesslyn mengatakan, pendapatan SRAJ naik karena ada kenaikan tarif dan okupansi rumah sakit. "Sementara beban usaha naik dari sisi biaya human resources dan masih ada sejumlah proyek yang dalam proses pengerjaan dan pengembangan. Maka hal ini juga berimbas pada penurunan laba bersih perusahaan," jelasnya kepada kontan.co.id di Jakarta (6/11).
Namun sayangnya, Amelia enggan memberikan penjelasan terkait strategi perusahaan untuk memperbaiki kinerja di akhir tahun ini.
Menurutnya, tahun ini, perusahaan sedang dalam tahap pengerjaan proyek perluasan dan penambahan gedung di rumah sakit Mayapada di Lebak Bulus dan Tangerang.
Sementara untuk tahun depan, Amelia bilang fokus ekspansi SRAJ masih akan tetap di bidang rumah sakit.
Namun, lagi-lagi ia tidak memberikan penjelasan detail dengan alasan pihaknya tengah berhitung dan mempersiapkan laporannya.
Sementara soal efek merger dengan Bogor Medical Center (BMC), ia bilang merger tersebut berpotensi untuk mendorong kinerja SRAJ untuk menjadi lebih baik lagi ke depan. "BMC itu cukup profit. Prosesnya mergernya sudah selesai. Sumbangsihnya akan mulai terlihat di kuartal IV-2018, namun realisasinya baru akan disertakan dalam laporan keuangan kuartal I-2019," imbuhnya.
Berdasarkan rilis kinerja keuangan tak diaudit SRAJ untuk periode Januari-September 2018 pada Rabu (31/10), perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 24,06% menjadi Rp 573,82 miliar dari Rp 462,52 miliar pada periode yang sama tahun 2017.
Sementara itu, beban langsung SRAJ naik 20% menjadi Rp 456,05 miliar dari Rp 381,27 miliar pada kuartal III-2017.
Alhasil SRAJ masih membukukan rugi sebesar Rp 57,49 miliar pada kuartal III-2018. Sementara pada kuartal III-2017 merugi sebesar Rp 47,56 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News