Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten poultry, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,63 triliun atau turun 20,20% dari kinerja 2018 sebesar Rp 4,55 triliun.
Padahal, sepanjang tahun lalu, penjualan neto Charoen CPIN sebesar Rp 58,63 triliun meningkat 8,67% tahun 2019, dibanding periode sama tahun 2018 sebesar Rp 53,95 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Kamis (23/4) adalah kenaikan beban pokok penjualan CPIN menjadi pemicunya. Tahun lalu, beban pokok CPIN naik 12,73% menjadi Rp 50,53 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan ini juga membuat penurunan laba bruto Charoen menjadi Rp 8,09 triliu, atau turun 11,39% dari sebelumnya sebesar Rp 9,13 triliun.
Hanya CPIN membukukan laba selisih kurs sebesar Rp 60,23 miliar dari sebelumnya merugi sejumlah Rp 144,78 miliar pada periode sama tahun 2018.
Beban keuangan Charoen juga tercatat turun 12,73% dari sebelumnya sebesar Rp 513,23 miliar per Desember 2018 menjadi Rp 447,88 miliar pada sama tahun lalu.
Dari sisi neraca, total aset Charoen tercatat sebesar Rp 29,35 triliun sepanjang tahun 2019. Jumlah ini naik 6,18% dibanding periode sama tahun 2018 sebesar Rp 27,64 triliun. Total aset terdiri atas: aset lancar sebesar Rp 13,29 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 16,05 triliun.
Adapun total liabilitas CPIN tahun 2019 sebanyak Rp 8,28 triliun atau naik 0,36% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,25 triliun. Perinciannya: liabilitas jangka panjang sebesar Rp 3,09 triliun dan liabilitas jangka pendek membukukan nilai sejumlah 5,18 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News