Reporter: Dyah Megasari | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) terus mengembangkan bisnisnya. Rencananya, perusahaan properti ini akan membanguan kawasan industri dengan fasilitas coal terminal di Bojonegara, Banten. "Kami sudah melakukan survei," ujar Rudi Wijaya, Direktur Operasional dan Perencanaan BCIP, melalui keterbukaan informasinya di Bursa efek Indonesia (BEI).
Rudi menambahkan, perusahaannya juga sedang menjajaki kerjasama dengan perusahaan asal China dalam pembangunan power plant berkapasitas 125 MW di Kawasan Industri Millennium milik BCIP.
Untuk membiayai rencana ekspansinya, BCIP sudah mengantongi fulus sebesar Rp 65 miliar. Dana tersebut berasal dari penjualan tanah seluas 12 hektar kepada PT Electric Stanley Indonesia, Februari lalu. Perusahaan otomotif asal Jepang itu merupakan pemasok sparepart electric kepada Astra, Honda, dan Suzuki yang beroperasi di Kawasan Industri Millennium.
Tahun ini manajemen BCIP menargetkan pendapatan sebesar Rp 100 miliar. Namun, berkat penjualan tanah tadi, di awal kuartal pertama tahun 2010, BCIP sudah membukukan penjualan lebih dari Rp 60 miliar. Artinya, lebih dari 60% target perseroan ini sudah tercapai. "Kami yakin penjualan tahun ini akan melewati target yang telah ditetapkan ,” jelas Edward Halim, Direktur Keuangan BCIP.
Edward mengungkapkan, tahun ini sejumlah investor asing telah memesan kavling di Kawasan Industri Millennium. Salah satunya adalah investor dibidang industri sepatu asal Taiwan. Produsen sepatu merek Nike itu telah memesan lahan seluas 15 hektar dan akan direalisasikan dalam tahun ini.
Isfhan Helmy Analis Saham Properti E-Trading Securities mengatakan, seiring membaiknya kondisi perekonomian, industri properti memiliki peluang besar untuk mengembangkan usahanya.
Makanya, Helmy menilai langkah ekspansi yang akan dilakukan BCIP cukup tepat. Selain akan mendongkrak pendapatannya, aksi korporasi ini juga berpotensi mengangkat harga saham BCIP di bursa. "Prospek sektor properti cukup besar," jelasnya. Jumat (12/2) BCIP nangkring di Rp 315 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News