Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak nusaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Fajar Sakti Prima (FSP) mengalami kondisi kahar. Perusahaan telah menyampaikan hal ini kepada para pelanggan terhitung sejak 15 Agustus lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Senin (19/8), kondisi kahar disebabkan oleh penurunan ketinggian air di Sungai Kedang Kepala. Padahal, sungai ini merupakan jalur angkutan utama batubara untuk kemudian diekspor.
Baca Juga: Laba Bersih Bayan Resources (BYAN) Semester I 2019 Turun 34,24%
"Ketinggian air berada pada ketinggian dimana kapal tidak dapat beroperasi," Low Tuck Kwong, Direktur Utama BYAN.
Sehingga, perusahaan bersama FSP untuk saat ini belum dapat memenuhi kewajibannya kepada pelanggan berdasarkan kontrak jual beli. Hal ini bisa berlangsung sampai ketinggian ai Sungai Kedanga Kepala kembali normal dan bisa dilalui oleh kapal secara aman.
Hingga berita ini diturunkan, manajemen belum bersedia memberikan komentar terkait berapa potensi pemasukan yang hilang akibat kondisi kahar tersebut.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, penjualan ekspor batubara BYAN tercatat Rp 794,64 miliar. Selain naik 11% secara tahunan, nilai ini juga setara 92% dari pendapatan konsolidasi perusahaan, Rp 858,58 miliar.
Baca Juga: Produsen batubara komitmen penuhi kewajiban DMO 25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News