kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BATR kantongi pendanaan proyek rel kereta api


Jumat, 18 November 2011 / 15:18 WIB
BATR kantongi pendanaan proyek rel kereta api
ILUSTRASI. Corona di Arab Saudi. REUTERS/Ahmed Yosri


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Harapan PT Bukit Asam Transpacific Railways (BATR) mendapatkan pendanaan proyek pembangunan rel kereta api segera terlaksana. BATR mengantongi kesepakatan pendanaan (financing framework agreement) dari China Development Bank (CDB) dan China Railways Group Limited.

Dalam rilis yang diterima Kontan, Jumat (18/11) disebutkan bahwa kerangka kesepakatan bidang keuangan ini mengatur skema pendanaan proyek kereta api batubara dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan ke Bandar Lampung sepanjang lebih kurang 300 km yang akan melintasi delapan kabupaten dan satu kotamadya.

“Dengan ditandatanganinya framework agreement ini, kami lebih mendapat kepastian sumber pendanaan bagi proyek infrastruktur yang merupakan bagian dari Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” kata Direktur Utama BATR Rudiantara.

Seperti diketahui, proyek ini sudah mendapat izin prinsip perkeretaapian khusus dari Menteri Perhubungan serta telah melakukan pilot project pembebasan tanah dan berlangsung dengan baik.

“Namun demikian, kami masih menunggu realisasi restrukturisasi PT Bukit Asam Banko (BAB) yang merupakan bagian terintegrasi dari proyek. Dengan ditandatanganinya kerangka kesepakatan, maka diharapkan realisasi dari pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan megaproyek ini dapat dipercepat,” imbuh Rudiantara.

Proyek ini merupakan proyek terintegrasi mulai dari tambang batubara, infrastruktur transportasi kereta api hingga logistik pelabuhan. Dalam hal pengelolaan rel kereta api dan pelabuhan, akan dibangun dan dioperasikan oleh BATR di mana BATR merupakan perusahaan patungan antara Grup Rajawali melalui anak perusahaannya Rajawali Asia Resources 90%, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 10% dan China Railway Group Limited memiliki hak opsi kepemilikan 10%.

Sedangkan untuk mengelola penambangan batubara, akan dikerjakan oleh BAB yang merupakan perusahaan patungan antara PT. Bukit Asam Tbk 65% dan Rajawali Asia Resources 35%. Perusahaan patungan itu akan memproduksi batu bara rata-rata 25 juta ton per tahun selama 20 tahun yang akan diangkut oleh BATR yang akan beroperasi mulai tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×