kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,73   3,40   0.38%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batavia Prosperindo merombak strategi ekspansi


Jumat, 31 Oktober 2014 / 14:58 WIB
Batavia Prosperindo merombak strategi ekspansi
ILUSTRASI. 4 Bahan Alami yang Bisa Memutihkan Kulit Tangan, Gimana?


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Volatilitas pasar modal yang masih tinggi membuat PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) mengubah strategi ekspansi. Perseroan melakukan divesifikasi bisnis ke sektor lain, yakni pembiayaan.

BPII akan mengeksekusi haknya untuk mengambil saham baru dari rights issue PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI). Menurut manajemen BPII kondisi pasar modal dan situasi politik dalam negeri yang diperkirakan masih tinggi volatilitasnya akan mepengaruhi bisnis dua anak usahanya.

BPII memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang sekuritas melalui PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS) dan manajemen investasi (MI), yaitu PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM). 

"Dengan adanya kondisi ini, kedua entitas anak perseroan akan menahan ekspansi usaha," ujar Rudi Setiadi, Direktur Utama BPII, Jumat (31/10). 

Oleh karena itu, dana hasil penawaran saham perdana (IPO) yang sedianya akan digunakan untuk ekspansi BPS dan BPAM dialihkan. Perseroan akan menggunakan seluruh dana itu untuk mengesekusi saham baru BPFI. 

Pemegang saham BPII telah menyetujui rencana tersebut. Sekedar mengingatkan, BPII memperoleh dana segar dari IPO sebesar Rp 37,5 miiar. Setelah dikurangi biaya emisi, maka jumlahnya sekitar Rp 36,8 miliar.  

Adapun BPFI berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) untuk keperluan modal kerja. Perusahaan terafiliasi BPII ini akan mengeluarkan 700 juta saham baru dalam hajatan ini. Jumlah tersebut setara dengan 41,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah HMETD.

Harga saham anyar ini dibanderol Rp 500 per saham. Sehingga, total potensi dana yang akan diraup dari aksi penjaringan dana ini mencapai Rp 350 miliar.

PT Batavia Prima Investama (BPV) yang mengempit 21,04% saham BPFI  akan menjual 72 juta HMETD yang menjadi haknya. Penjualan dilakukan kepada pemilik saham lainnya, PT Batavia Prosperindo International Tbk (BPII).

Sementara BPII yang menguasai 4% saham BPFI akan mengeksekusi haknya. Dengan demikian, BPII akan mengambilalih 100 juta saham baru BPFI. Dengan demikian, BPII harus merogoh kocek sebesar Rp 50 miliar. Adapun, kekurangan dana IPO akan ditutupi dari kas internal perseroan untuk membeli saham BPFI.

Setelah aksi korporasi ini, BPII akan mengempit 8,24% saham Batavia Prosperindo Finance. Sedangkan, kepemilikan BPV tersisa 16,81%. Adapun, Malacca Trust Limited merupakan pemegang saham terbesar BPFI dengan total kepemilikan 54,06%. Sementara porsi publik sebesar 20,9%. 

Sebagai tambahan infromasi, Malacca juga merupakan salah satu pemegang saham BPII dengan porsi kepemilikan saham sebesar 28,77%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×