kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Batas minimal penjualan ORI naik


Kamis, 26 Juli 2012 / 06:47 WIB
Batas minimal penjualan ORI naik
ILUSTRASI. pabrik olahan makanan laut seafood sea food seperti ikan udang rajungan PCA Foods dari?PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR)


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Pemerintah menaikkan batas minimal penjualan obligasi negara ritel para agen penjual. Ini dilakukan karena pemerintah tak akan menambah target penyerapan surat uang yang populer disebut ORI itu, jika ada kelebihan permintaan.

Loto S. Ginting, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengatakan, tiap agen penjual harus menjual ORI terbaru, yaitu seri 009, minimal Rp 150 miliar. Tak hanya itu, penjualan ORI 009 harus menggaet minimal 150 investor.

Angka tersebut naik dari tahun lalu. Di mana, nilai minimal kesanggupan tiap agen penjual adalah Rp 100 miliar dan 100 investor.

Kementerian Keuangan menyatakan, struktur penerbitan ORI 009 berjangka tiga tahun menyulitkan peningkatan target penyerapan. Karena itu, Loto menyarankan ke para agen penjual, untuk merencanakan target penjualan secara matang sesuai dengan kemampuan, minat investor dan kebutuhan pemerintah.

Menurut Loto, agen penjual sebaiknya tak menetapkan target yang pesimistis. "Karena jatuh tempo ORI dalam waktu yang singkat. Jadi ruang untuk upsize agak terbatas," tegas dia, seusai acara penandatanganan kerjasama penjualan ORI 009 di Kementerian Keuangan, Rabu (25/7).
Pada tahun lalu, ORI 008 pemerintah menargetkan hanya menjual Rp 10 triliun. Namun, akhirnya seri tersebut terjual Rp 11 triliun.

Kupon lebih rendah

Meski begitu, pemerintah enggan menyebutkan target penerbitan ORI 009. Namun jika dihitung secara matematis, dengan agen penjual sebanyak 22, maka target minimal penerbitan ORI 009 adalah Rp 3,3 triliun.

Jumlah agen penjual yang ditunjuk di tahun ini lebih sedikit dibandingkan jumlah agen di tahun lalu, yaitu 26. "Kami percaya para agen penjual tetap mampu menjual sesuai dengan target yang diberikan," kata Loto.

Loto masih enggan berkomentar bunga yang akan diberikan pada ORI 009 ini. Namun dia memberi sinyal besaran kupon seri ini akan lebih rendah dari tahun lalu.

Karena yield obligasi acuan pemerintah sendiri terus melandai. "Kalau kondisi perekonomian tidak stabil, tentu premium yang diberikan sedikit naik. Namun pelaku pasar sudah cukup paham kalau kondisi dalam negeri sendiri masih kondusif," harap dia.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan berharap penerbitan ini bisa meningkatkan kepemilikan investor domestik. Dia juga ingin, agen penjual bisa melakukan sosialisasi ORI 009 ke para pemodal. Agen penjual diperbolehkan mengemas ORI dengan lebih menarik, misalnya dijadikan agunan kredit.

Teddy Atmaja, Vice President Product Development Bank Negara Indonesia, yang termasuk agen penjual ORI, mengatakan, akan menambah waktu sosialisasi ke investor di berbagai daerah. Dia yakin mampu menjual ORI 009 dengan maksimal meski strukturnya berbeda. BNI tahun lalu menjual ORI 008 senilai Rp 1,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×