Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski baru seumur jagung melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tercatat menjadi saham pemberat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date (ytd).
Pada perdagangan Kamis (28/4), saham GOTO terjun ke level Rp 272 per saham. Harga tersebut turun 6,21% atau 18 poin dari posisi sebelumnya Rp 290 per saham.
Berdasarkan data BEI, secara year to date saham teknologi ini sudah anjlok 19,5% dari harga initial public offering (IPO) di level Rp 338 per saham. Penurunan saham GOTO ini juga ikut menekan IHSG sebesar 126,5 poin.
Hingga perdagangan akhir pekan lalu, kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp 322 triliun dan mendorong GOTO turun posisi ke lima sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar BEI di bawah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Padahal, kapitalisasi pasar GOTO pada awal listing senilai Rp 400,31 triliun.
Baca Juga: Saham Gojek Tokopedia (GOTO) Terus Tertekan, Ini Kata Analis
Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi penekan IHSG kedua terbesar setelah GOTO. Sepanjang tahun berjalan ini, saham ARTO sudah turun 27,2% dan membuat IHSG terkoreksi 44,9 poin.
Selanjutnya, ada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang sudah turun 13,4% secara ytd dan menekan IHSG sebesar 13,1 poin. Kemudian, ada saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) yang melemah 26,8% ytd dan menekan IHSG sejumlah 11,5 poin.
Pada urutan kelima saham pemberat IHSG ada saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB). Saham BBYB telah turun sebesar 36,3%, bersamaan ini IHSG ikut terkoreksi sebesar 10,2 poin sepanjang tahun berjalan ini.