Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan membagikan dividen tunai sejumlah US$ 20 juta. Pembagian dividen ini sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa.
Direktur Keuangan Barito Pacific David Kosasih menjelaskan para pemegang saham sepakat menggunakan sekitar 18% dari laba bersih tahun buku 2021 atau sebesar US$ 20 juta sebagai dividen tunai.
"Dividen tunai dibayarkan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Mei 2022 atau recording date pukul 16.00 WIB," jelas David, di Jakarta, Rabu (11/5)
Sebagai gambaran, BRPT membukukan laba bersih senilai US$ 109,11 juta sepanjang 2021. Realisasi ini naik 157% dari laba bersih di periode 2020 sebesar US$ 42,37 juta. Ini sejalan dengan kenaikan pendapatan senilai US$ 3,15 miliar di 2021 atau naik 35,17% dari 2020 yang hanya US$ 2,33 miliar.
Baca Juga: Multipolar Technology (MLPT) Bagikan Dividen, Ini Besarannya
Selain itu, para pemegang saham juga sepakat untuk menyisihkan US$ 1,1 juta atau setara dengan 1% dari laba bersih tahun buku 20221 sebagai cadangan. Sisanya US$ 88,01 juta atau 81% dari laba bersih akan dicatat sebagai laba yang ditahan untuk membiayai kegiatan perseroan.
Sejalan dengan pencapaian sepanjang 2021, David menyebutkan bisnis pembangkit listrik panas bumi BRPT, melalui Star Energy Geothermal, terus memberikan keseimbangan dan stabilitas pada kinerja keuangan konsolidasi.
Adapun sepanjang 2021, Star Energy telah memberikan kontribusi US$ 537 juta terhadap pendapatan BRPT. Realisasi ini naik 3% dari pendapatan di 2020 sebesar US$ 521 juta.
Lebih lanjut, David memaparkan secara konsolidasi BRPT membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar US$ 3,2 miliar pada 2021.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Fokus Kejar Target Kinerja Hingga Akhir Tahun 2022
Hal ini juga mengerek laba bersih perseroan secara konsolidasi menjadi US$ 296 juta.
"Secara konsolidasi, perseroan membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 35% menjadi US$ 3,2 miliar dibandingkan dengan US$ 2,3 miliar pada 2020. Serta kenaikan laba bersih sebesar 101% menjadi US$ 296 juta dibandingkan dengan US$ 147 juta pada 2020," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News