kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.208   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Bapepam: MPPA Harus Jelaskan Utangnya


Jumat, 12 Maret 2010 / 13:44 WIB


Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tampaknya masih belum puas terhadap penjelasan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) terkait penjualan 90,7% saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Wasit pasar modal ini meminta MPPA kembali menjabarkan secara rinci duit hasil penjualan anak usaha MPPA itu.

Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany bilang, manajemen MPPA harus menyebutkan secara rinci mengenai surat utang apa saja, dan pada kreditur siapa saja utang itu dibayar. "Para kreditur MPPA bisa menagih, apabila MPPA ternyata tidak melaksanakan rencana itu di kemudian hari," tandas Fuad,Jumat (12/3).

Sebelumnya, Direktur Utama MPPA Benjamin J. Mailool menjelaskan, dana tunai yang diterima dari hasi penjualan LPPF mencapai Rp 5,3 triliun. Sebanyak Rp 3,4 triliun dana hasil penjual;an LPPF itu akan digunakan untuk membayar utang. Sementara Rp 900 miliar dialokasikan untuk pengembangan bisnis Hypermat. Sisanya, sekitar Rp 1 triliun dialokasikan untuk pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×