Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah memanggil Trimegah Securities dan UOB Kay Hian Securities. Pemanggilan itu terkait perekrutan massal karyawan Trimegah oleh UOB Kay Hian.
Ketua Bapepam-LK Nurhaida mengatakan, pihaknya telah meminta manajemen UOB Kay Hian Securities untuk tidak melanjutkan perekrutan di Trimegah.
"Ada beberapa tempat lagi yang ingin mereka (UOB Kay Hian) rekrut. Kami stop karena itu tidak boleh dilakukan," ujarnya, Rabu (26/11).
Kendati belum ada peraturan tertulis terkait pelarangan aksi perekrutan masal dari satu sekuritas ke sekuritas lain, menurut Nurhaida hal tersebut secara etika bisnis tidak bisa dibenarkan. Pihaknya telah berbicara kepada pihak asosiasi untuk membuat kode etik terkait perekrutan masal alias pembajakan karyawan sekuritas.
Jika tidak mempan, maka regulator akan mengikatnya dalam peraturan. Hal pertama yang akan menjadi perhatian adalah jumlah dan waktu perekrutan. Jika perekrutan dilakukan terhadap seluruh karyawan di suatu cabang sekuritas lain secara bersamaan, menurut Nurhaida hal itu mengindikasikan terjadi pembajakan. Kedua adalah, tempat berlabuh para karyawan yang mengundurkan diri. Jika mereka pindah ke tempat yang berbeda, maka hal itu lazim terjadi. Tetapi kalau pindahnya ke tempat yang sama dengan jumlah yang masif, maka itu bisa didefinisikan pembajakan.
Menurut penilaian regulator, secara umum aksi pembajakan tidak menyehatkan industri. Nurhaida berharap, perusahaan-perusahaan sekuritas yang berniat ekspansi, merekrut tenaga baru yang mereka didiik. Sehingga secara industri terjadi pertumbuhan tenaga ahli pasar modal. Di sisi lain, aksi pembajakan akan merugikan pihak yang dibajak karena terjadi kelumpuhan aktivitas. Pada akhirnya, hal itu tentu merugikan nasabah.
Seperti diketahui, Trimegah mengklaim pihaknya mengalami pembajakan karyawan di empat cabangnya yaitu Palembang, Bali, Semarang, dan Solo. Total karyawan yang dibajak sebanyak 23 karyawan. Tidak tanggung-tanggung, yang dibajak tidak hanya satu-dua karyawan, tetapi satu tim. Bahkan sampai pada level supir dan office boy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News