kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Syariah Indonesia (BRIS) akan rights issue US$ 500 juta tahun ini


Kamis, 11 Maret 2021 / 07:58 WIB
Bank Syariah Indonesia (BRIS) akan rights issue US$ 500 juta tahun ini
ILUSTRASI. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut Bank Syariah Indonesia (BRIS) akan rights issue tahun ini dengan target dana US$ 500 juta.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kabar menarik bagi pemegang saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau  BSI (BRIS). Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang mewakili  pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas BRIS mulai mengungkap besaran penerbitan saham baru alias rights issueBRIS

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) akan menerbitkan saham baru atau right issue di tahun ini.  Target dana  rights issue sebesar US$ 500 juta. Dengan kurs Rp 14.400 per dollar AS, nilai itu setara Rp7,2 triliun.

"Tahun ini, BSI (BRIS) akan melakukan rights issue, ini merupakan bagian dari ketentuan free float dan untuk mencari strategic partner," ucap Tiko, sapaan akrabnya di acara Mandiri Investasi Market Outlook 2021, Rabu (10/3).

Baca Juga: Saham big cap: IHSG lanjut merah, HMSP merosot 3 hari, ARTO, CPIN naik tertinggi

Rights issue BRIS untuk memenuhi ketentuan free float alias saham berkepemilikan minoritas kurang dari 5 persen di perusahaan menjadi 7,5 persen. 

Pasca merger bank yang merupakan gabungan antara Bank BRISyariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, porsi pemegang saham publik hanya akan tersisa 4,4% dari sebelumnya 18,47%. Dengan begitu, BSI  belum memenuhi ketentuan saham minimal publik 7,5%.

Menurut Tiko, pemerintah embuka peluang bagi investor asing untuk menjadi investor baru pemilik saham di BRIS dalam rights issue

Peluang investor asing masuk akan dilakukan melalui  Indonesia Invesment Authority atau pengelola dana investasi  negara atau biasa disebut Sovereign Wealth Fund.

Proses rights issue BRIS sepertinya bakal menarik perhatian lantaran, pertama rights issue bisa membuat pemegang saham publik akan kembali terdilusi.
Dilusi  terjadi jika ada investor yang tidak mampu untuk menebus rights issue. Jika ini terjadi upaya untuk mencapai saham publik sampai 7,5% akan penuh tantangan.

Belum lagi, harga sahamBRIS sudah tergolong sangat mahal dibandingkan dengan nilai bukunya.  Pada penutupan perdagangan bursa Rabu (10/3), saham  BRIS ditutup di harga Rp 2.570 per saham. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×