Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan menebar dividen tunai sebesar Rp 12,12 triliun atau sebesar 65% dari laba bersih tahun 2020. Dividen tersebut setara dengan Rp 98,3 per saham.
Dividen payout ratio BRI tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2019 yang hanya mencapai 60%. Meskipun begitu, angka dividen per saham tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 168,1.
Pembagian dividen tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis (25/3). Tahun 2020, Bank BRI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 18,66 triliun, mengalami kontraksi 45,33% secara tahunan (year on year/yoy) yang disebabkan pandemi Covid-19.
Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali BRI dengan kepemilikan 56,6% akan mendapatkan dividen sekitar Rp 6,8 triliun. Sementara 35% dari laba bersih BRI atau sekitar Rp 6,52 triliun akan ditetapkan sebagai saldo laba ditahan.
Baca Juga: Bank Mandiri dinilai jadi jawara pembagian dividen tahun ini
Catur Budi Harto Wakil Direktur Utama BRI mengatakan, penetapan rasio pembayaran dividen sebesar 65% tersebut sudah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis perseroan secara berkelanjutan.
"Dalam rangka menjaga kecukupan modal, kami sudah udah hitung CAR akan tetap terjaga di atas 18%. sehingga perseroan menilai masih cukup memenuhi basel III dan ketentuan PSAK 71," Kata Catur dalam konferensi pers hasi RUPST, Kamis (25/4).
Selain itu, lanjutnya, dengan posisi CAR tersebut, perseroan masih punya ruang untuk tumbuh untuk antisipasi yang muncul dalam pengelolaan bank.
Tahun lalu perekonomian pun mengalami kontraksi -3,49% pada kuartal III-2020. Hal tersebut juga berdampak pada kinerja BRI karena perseroan membantu para debitur untuk bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 melalui restrukturisasi kredit.
Kontraksi laba pada tahun lalu akibat perseroan mengutamakan para nasabahnya, terutama segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memberikan restrukturisasi kredit. Namun, pada kuartal IV tren restrukturisasi juga mulai melandai dibandingkan dengan kuartal III-2020.
Selanjutnya: IHSG dalam tren bearish, ini saham top losers dan gainers di Lq45 pada Kamis (25/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News